Monday, December 17, 2012
Mana yang Lebih Baik? Kritik atau Pujian???
Seorang pegawai Bank baru saja dimutasi dari kantor pusat ke kantor cabang di sebuah kota kecil. Suatu hari, anaknya sakit sehingga ia harus membeli obat. Di kota kecil itu hanya ada satu apotek. Karena letaknya di kota kecil, apotek tersebut langsung dilayani oleh pemilikinya. Ketika ia membeli obat di sana, ia sangat kecewa dengan pelayanan dari pemilik apotek tersebut.
Kemudian ia mengeluh kepada atasannya mengenai pelayanan buruk yang ia alami di apotek itu. Ia meminta pada atasannya untuk menyampaikan kritiknya pada pemilik apotek agar kejadian itu tidak terulang lagi padanya maupun pelanggan lainnya.
Beberapa hari kemudian pegawai Bank itu harus kembali membeli obat di apotek itu. Setiba di apotek ia sangat terkejut dan heran. Pemilik apotek menyambutnya dengan senyum lebar sambil mengatakan betapa senangnya ia melihat pegawai Bank itu berkenan datang kembali ke apoteknya dan berharap ia beserta keluarganya menyukai kota mereka.
Bukan hanya itu, pemilik apotek itu bahkan menawarkan diri membantu pegawai itu menguruskan berbagai hal agar dia dan keluarganya dapat menetap di kota itu dengan nyaman. Setelah itu, ia pun mengirimkan apa yang dipesan pegawai itu dengan cepat dan baik.
Pegawai itu bingung sekaligus merasa senang dengan perubahan luar biasa yang ditunjukkan oleh pemilik apotek itu. Lalu, ia memberitahukan hal itu kepada atasannya dan berterima kasih, "Anda tentu sudah menyampaikan kritik saya mengenai betapa buruk pelayanannya waktu itu. Terima kasih banyak. Sekarang pelayanannya sudah jauh lebih baik. Saya sangat puas."
"Oh, tidak," jawab atasannya. "Sebenarnya saya tidak menyampaikan kritik Anda pada pemilik apotek itu. Saya harap Anda tidak keberatan. Saya mengatakan betapa Anda terkagum-kagum padanya karena dapat mendirikan apotek di kota kecil ini serta menjual obat-obatan yang lengkap. Dan Anda merasa apoteknya merupakan salah satu apotek dengan pelayanan terbaik yang pernah Anda temui."
Moral Cerita :
Terkadang kita senang memberi kritikan dibandingkan dengan pujian. Serta menganggap bahwa kritik yang kita berikan itu bersifat membangun. Namun, kita tidak menyadari bahwa terkadang kritik itu malah akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menghadapi situasi. Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikanlah kritik dengan bijak serta jangan lupa untuk memberikan pujian yang menonjolkan kelebihan / keistimewaannya.
Labels:
Dhamma,
Mahayana,
Suhu Benny,
wise stories
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Janganlah berbuat jahat Tanamlah sebanyak-banyaknya kebajikan Sucikan hati dan pikiran Itulah ajaran para Buddha Membunuh dan kar...
-
Pada suatu hari saat Sang Buddha berdiam di Anatapindika Jetavana Arama, pada waktu itu Ananda bertanya : Mengapa nasib /akibat Karma se...
-
Semasa hidup Sang Buddha, kota Savatthi merupakan ibukota kerajaan Kosala yang diperintah oleh Raja Pasenadi Kosala. Beliau, putra Maha ...
-
Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar mama dan papa berbicara tentang adik kecilnya, Georgi. Georgi sakit keras dan mereka...
-
Pada suatu hari di sebuah kota kecil di Taiwan, seorang supir taksi yang sedang dalam perjalanan pulang ketika dia mendengar suara menakutka...
-
FYI, trenggiling adalah binatang pemakan serangga, terutama semut dan rayap. Seorang pejabat Tiongkok beserta beberapa kolega, ketika...
-
Lanjut lagi jalan-jalan ke Belitung - Day 3 Dari hari pertama liatnya pantai dan laut, sekarang mari kita jelahahi pesona lain di Pulau B...
-
Sebuah Renungan Motivasi Sumber foto : http://wishesmessages.com/thank-you-messages-for-dad-thank-you-notes-for-father/ Pada detik-de...
-
Saya ingin berbagi cerita pendek yang menurut saya sungguh menyentil sanubari kita, terutama untuk orang Indonesia. Cerita ini saya dap...
-
Alkisah, di suatu daerah terpencil hiduplah seorang ibu & anak gadisnya yang tunggal. Ibu ini sangat bersyukur karena mempunyai an...
No comments:
Post a Comment
please leave your comment...^^