Pages

Thursday, July 12, 2012

Buddha Bersabda Hukum Karma (Sebab Akibat)

Janganlah berbuat jahat
Tanamlah sebanyak-banyaknya kebajikan
Sucikan hati dan pikiran
Itulah ajaran para Buddha
Membunuh dan karma pembunuhan
Buddha mengatakan segala karma yang dibuat manusia dan segala buah karma yang diterima dikarenakan sebab yang berbeda-beda seperti dikehidupan ini berumur pendek karena apa? Karena dikehidupan lalu banyak membunuh makhluk  hidup, ini hanya salah satu sebab, dalam kitab suci mengatakan dikehidupan yang lalu yang membunuh dia adalah saya. Dikehidupan ini yang membunuh saya adalah dia. Karma pembunuhan adalah sangat berat dan mengerikan. Kamu membunuhnya dikehidupan ini, dikehidupan yang akan datang dia akan membunuhmu tak mengenal waktu. Orang yang mempunyai karma membunuh setelah meninggal, kalau reinkarnasi lagi akan hidup berpenyakitan dan berumur pendek (walaupun tak mati akan sekarat). Semut walaupun kecil tapi dia adalah salah satu makhluk hidup di alam semesta ini, dia adalah Buddha Bodhisatva dimasa akan datang, makanya tidak boleh dibunuh.
Dari seluruh Dharma…..
Jasa orang tua adalah yang terbesar
Ayat anjuran Maitreva mengenai bakti menyebutkan
 Di dalam keluarga ada dua Buddha
Sayangnya, banyak orang tidak menyadarinya
Tidak perlu dihiasi dengan emas ataupun warna-warni
Tidak perlu pula diukir dari cendana
Lihat saja kepada Ayah dan Ibu-mu
Mereka adalah Sakyamuni dan Maiteravi
Jika dapat memberikan persembahan kepada mereka
Itu telah melebihi segala jasa kebajikan yang lain
Sutra Sebab dan Akibat
Buddha Bersabda Tentang Hukum Karma
Ketika Hyang Buddha berada di kota Rajagaha, 1.250 orang Arahat datang berkumpul bersama para makhluk lainnya. Pertemuan para Arahat tersebut dinamakan Caturangasannipata. Mereka berkumpul di Veluvanarama (Vihara Hutang Bambu) dan waktu itu tengah hari pada saat Purnama-sidhi di bulan Magha. Waktu itu Yang Mulia Ananda datang mendekati Hyang Buddha, Ia member hormat dengan beranjali dan mengelilingi Hyang Buddha tiga kali (berpradaksina). Setelah member hormat, Ia dengan sopan duduk di satu sisi, kemudian Yang Mulia Ananda berkata kepada Hyang Buddha :
“Guru, mengapa semua makhluk yang dilahirkan selalu dicengkram oleh dukkha (derita) seperti lobha (keserakahan), dosa (kebencian), moha (ketidaktahuan), tidak menghormati Buddha Dharma, tidak berbakti kepada orang-tua, tidak bermoral, tidak menjalankan Sila. Generasi ini menjadi kacau seperti benang kusut, rumput munja dan gelabah, sehingga tidak dapat terbebas dari apaya (alam neraka), duggati (alam binatang), vinipata (alam keruntuhan) dan samsara (lingkaran tumimbal lahir).
Banyak diantara makhluk itu terlahir tuli, buta, bisu, idiot, cacat dan lainnya, saling bersaing, saling merugikan, saling memusuhi, saling membenci, saling membunuh, saling berbuat jahat dan tidak adil. Bagaimana kita dapat mengerti rahasia Kesunyataan (Hukum Realita) apa yang tersembunyi di balik kenyataan hidup ini. Dan apakah akibat buruk dari setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia?
Semoga Guru berkenan menjelaskan kepada kami sebab-musabab dari semua perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya keragu-raguan terhadap keadilan dan kebenaran?”
Hyang Buddha bersabda : “Ananda, perhatikan dengan baik, Aku akan menerangkan tentang Hukum Karma. Sebenarnya, segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan ini dikarenakan akibat dari karma lampau yang berbuah, yang diwariskan dari perbuatan pada kehidupan yang lampau. Karma-lah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan dalam alam kehidupan ini : ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang bahagia, ada yang menderita, ada yang sempurna, ada yang cacat, ada yang dipuji dan ada yang terhina.”
Kemudian Hyang Buddha melanjutkan dengan mengucapkan syair di bawah ini :
“Segala sesuatu sudah ditentukan oleh karma lampau. Percaya dan tekun mengamalkan Sutra ini akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan yang tiada taranya.
O, para bhikkhu, Aku akan membuat syair contoh untukmu, karena dengan contoh maka orang-orang pintar akan dapat mengerti makna dari apa yang dikatakan.”

Akibat
Sebab
Menjadi pejabat pemerintah dikehidupan ini
Membangun patung Buddha dikehidupan lalu
Memiliki mobil mewah dan alat transportasi lainnya dikehidupan ini
Sering membangun dan memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak untuk kepentingan umum dikehidupan lalu
Selalu mempunyai pakaian berkecukupan dikehidupan ini
Sering menyumbangkan pakaian kepada para Biksu dan orang miskin dikehidupan lalu
Selalu mempunyai makanan berkecukupan dikehidupan ini
Sering menyumbangkan makanan kepada fakir miskin dikehidupan lalu
Selalu kelaparan dan tak punya pakaian yang pantas dikehidupan ini
Hidup pelit tidak pernah menderma kepada fakir miskin dikehidupan lalu
Mempunyai tempat tinggal yang mewah dikehidupan ini
Sering membangun tempat suci dan tempat berlindung umum dikehidupan lalu
Selalu hidup makmur dan bahagia dikehidupan ini
Sering menyumbangkan pangan ke Vihara dikehidupan lalu
Punya rupa cantik atau tampan dikehidupan ini
Sering mempersembahkan bunga segar di depan altar Buddha dikehidupan lalu
Pintar dan bijaksana dikehidupan ini
Anda seorang vegetarian soleh dalam beragama dikehidupan lalu
Selalu disukai orang lain dikehidupan ini
Selalu membina hubungan yang baik dengan orang lain dikehidupan lalu
Suami istri hidup rukun dan saling setia (sukses dalam perkawinan)dikehidupan ini
Sering menghiasi altar Buddha dengan spanduk berisi syair ajaran Buddha dan macam-macam dekorasi/hiasan yang bagus dan pantas dikehidupan lalu
Mempunyai kedua orang tua yang lengkap dikehidupan ini
Selalu menghormati dan membantu orang yang sebatang kara dikehidupan lalu
Hidup sebatang kara dikehidupan ini
Sering menembak burung dikehidupan lalu
Punya banyak keturunan dikehidupan ini
Sering mencetak dan membagikan Sutra Buddha kepada umum dikehidupan lalu
Anak Anda mati muda dikehidupan ini
Anda telah membuang bayi perempuan Anda dikehidupan lalu
Tidak punya keturunan dikehidupan ini
Sering menghancurkan habitat bunga dikehidupan lalu
Berumur panjang dan sehat dikehidupan ini
Sering melepaskan makhluk hidup dikehidupan lalu
Berumur pendek dikehidupan ini
Sering membunuh makhluk hidup dikehidupan yang lalu
Tak punya jodoh dikehidupan ini
Telah berzinah dengan istri orang dikehidupan lalu
Hidup menjanda dikehidupan ini
Sering memperlakukan suami Anda dengan buruk dikehidupan lalu
Menjadi budak (kuli) dikehidupan ini
Tidak setia dan melupakan budi orang dikehidupan lalu
Mempunyai penglihatan yang bagus dikehidupan ini
Sering menyumbangkan minyak lampu ke Vihara dikehidupan lalu
Mengalami kebutaan dikehidupan ini
Sering menyesatkan orang dikehidupan  lalu
Bermulut sumbing dikehidupan ini
Sering meniup padam lampu di Altar Buddha dikehidupan lalu
Bisu dan tuli dikehidupan ini
Telah memarahi kedua orang tua dengan kata-kata kasar dikehidupan lalu
Berbadan bungkuk dikehidupan ini
Telah mengejek orang-orang yang menyembah Buddha dikehidupan lalu
Bertangan cacat dikehidupan ini
Telah menggunakan tangan untuk melakukan kejahatan (memukul / menyiksa makhluk hidup) dikehidupan lalu
Berkaki pincang dikehidupan ini
Dikehidupan lalu adalah seorang perampok
Terlahir sebagai kuda sapi dikehidupan ini
Tidak membayar hutang dikehidupan lalu
Terlahir sebagai anjing atau babi dikehidupan ini
Telah menipu dan mencelakakan orang dikehidupan lalu
Sering sakit-sakitan dikehidupan ini
Telah menyumbangkan arak dan daging kepada Bhiksu dikehidupan lalu
Berbadan sehat dan kuat dikehidupan ini
Sering menyumbangkan obat kepada orang sakit dikehidupan lalu
Masuk penjara dikehidupan ini
Telah melakukan kejahatan tak berperasaan dikehidupan lalu
Mati kelaparan dikehidupan ini
Sering menyumbat lubang ular dan tikus dikehidupan lalu
Mati keracunan dikehidupan ini
Sering meracuni ikan di sungai dikehidupan lalu
Hidup bernasib jelek dan tak punya teman dikehidupan ini
Sering mengkhianati orang dikehidupan lalu
Terlahir sebagai orang kerdil dikehidupan ini
Sering membaca Sutra Buddha sambil berbaring di lantai dikehidupan lalu
Menderita muntah darah dikehidupan ini
Telah membaca Sutra Buddha sambil makan daging dikehidupan lalu
Terlahir tuli dikehidupan ini
Sering tidak serius mendengar dan membaca Sutra Buddha dikehidupan lalu
Menderita penyakit kulit borok dikehidupan ini
Telah mempersembahkan daging di depan Altar Buddha dikehidupan lalu
Menderita bau badan tak enak dikehidupan ini
Telah menjual Hio / dupa palsu (Hio kotor) dikehidupan lalu
Bunuh diri dengan menggantung diri dikehidupan ini
Sering memburu binatang dengan menjerat menggunakan tali dan jala dikehidupan lalu
Kehilangan pasangan hidup yang dicintai dikehidupan ini
Dikehidupan lalu adalah seorang pencemburu dan iri hati
Mati kebakaran atau disambar petir dikehidupan ini
Berdagang dengan menipu timbangan dikehidupan lalu
Sering diserang binatang buas dikehidupan ini
Sering menciptakan permusuhan dikehidupan lalu
Menjadi cerdas dan bijaksana
Tekun membaca doa / sutra
Memiliki istri cantik dan berbudi
Sering menyebarkan Dharma
Mendapat jabatan tinggi
Membangun Vihara
Memiliki anak yang sukses
Melepaskan burung dan kura-kura
Membuat sukses dan bahagia
Membangun sekolah dan rumah sakit
Panjang umur dan bahagia
Melepaskan ika
Sehat terus
Menolong orang sakit
Mati digigit binatang
Bermusuhan, benci, dan dendam
Tidak dapat melahirkan
Abortus
Badannya korengan dan bisulan
Menyiksa binatang
Kesepian, korengan dan bau busuk
Iri hati
Miskin
Kikir
Kehilangan barang-barang
Mencuri
Punggungnya bengkak
Menertawakan siswa Buddha
Hidup lama di penjara
Berbuat kejam dan sadis
Mati keracunan
Mencuri makhluk hidup
Hidup sengsara dan menyedihkan
Tidak setia dan berkhianat
Mati kelaparan
Membuat orang kelaparan
Cebol dan pendek
Menghina orang miskin
Menderita penyakit korengan
Berdagang dengan tidak jujur
Ditinggalkan oleh kawan-kawannya
Bergosip
Sering menerima kata-kata yang tidak menyenangkan
Berkata kasar
Tidak dapat berbicara dengan jelas
Mengobrol kosong
Menjadi yatim piatu
Berburu binatang
Sering mendapat tuduhan palsu
Berdusta
Hidup sengsara dan kesepian
Memperkosa anak isteri orang lain
Kesepian
Menyeleweng dengan isteri atau suami orang
Matanya jadi buta
Menyesatkan orang dengan bacaan porno
Mabuk, ketagihan, dan tidak dihormati orang
Minum minuman keras
Rupa buruk
Cepat marah, lekas naik darah, untuk hal kecil saja yang diceritakan kepadanya

Sebab
Akibat
Apabila ada orang menyebarkan Sutra hukum karma dengan tekun dikehidupan ini
Dikehidupan yang akan datang akan selalu dihormati orang
Apabila ada orang mencetak dan membagikan kitab hukum karma kepada orang secara cuma-cuma
Dikehidupan yang akan datang akan  menjadi pemimpin
Apabila tidak percaya bahwa menjalani vegetarian adalah perbuatan berpahala
Dikehidupan yang akan datang hanya bisa melihat hidup orang lain bahagia
Menderma uang ditempat suci
Anda akan mendapat pahala berlimpah
Apabila ada orang berpergian dengan membawa kitab hukum karma
Semua mara bahaya akan terhindarkan
Jangan menganggap hukum karma tidak ada
Balasan tetap akan datang cepat atau lambat
Apabila ada orang menyebarkan kebenaran hukum karma
Dikehidupan yang akan datang akan terlahir sebagai orang yang bijaksana dan pintar
Apabila ada orang menghina ajaran hukum karma
Orang itu tidak akan bisa terlahir sebagai manusia dikehidupan yang akan datang
Apabila ada orang menulis Sutra hukum karma
Akan mempunyai keturunan terpelajar dan hidup bahagia
Apabila ada orang menerima dan menjalankan ajaran hukum karma
Semua Buddha dan Bodhisatva akan menyaksikan
Hukum karma tak akan habis dibabarkan
Perbuatan baik pasti akan berbuah dikemudian hari, Yang Maha Kuasa tidak akan merugikan orang yang baik hati
Apabila ada orang yakin akan hukum karma
Ia akan terlahir di Nirwana
Apa yang Anda perbuat dikehidupan yang lalu akan Anda terima dikehidupan ini
Berpakaianlah secara rapi dan sopan untuk menghormati Buddha
Menghias Buddha berarti menghiasi diri sendiri
Membangun patung Buddha berarti membangun diri sendiri
Apa yang Anda tabur, apa yang Anda petik
Menderita di Neraka harus menyalahkan siapa?
Jangan mengatakan jadi pejabat itu mudah, kalau dikehidupan yang lalu tidak melatih diri dan membuat kebajikan
Perbuatan baik dikehidupan yang lalu akan Anda nikmati dikehidupan ini
Perbuatan baik dikehidupan ini akan Anda nikmati dikehidupan yang akan datang
Jika Anda meragukan Hukum Karma, lihat bagaimana Maha Maudgalyayana bisa menyelamatkan ibunya dari penderitaan di neraka
Jangan menganggap enteng hukum karma
Perkataan Buddha adalah kebenaran jangan diabaikan
Sang Buddha bersabda : “Pemilik dan ahli-waris perbuatan adalah makhluk, perbuatannya adalah rahim dari mana ia lahir, kepada perbuatannya ia terikat, namun perbuatannya juga merupakan pelindungnya. Perbuatan apa pun yang ia lakukan, baik atau buruk, ia juga kelak yang menjadi ahli-warisnya. Perbuatanlah yang membuat manusia menjadi mulia dan rendah, kaya dan miskin, bahagia dan menderita.”
Setelah membabarkan Ajaran Karma kepada Ananda dan para Arahat, lalu Hyang Bhagava menambahkan : “Contoh yang telah Aku berikan hanya sebanyak setetes air dibandingkan contoh yang belum diberikan sebanyak air yang ada di sungai Gangga.” Kemudian Hyang Bhagava mengucapkan Ovada Patimokkha :
“Jangan berbuat kejahatan. Perbanyaklah perbuatan baik. Sucikan hati dan pikiranmu. Itulah Ajaran semua Buddha.” Kesabaran adalah cara bertapa yang paling baik.
Hyang Buddha bersabda :
“Nibbanalah yang tertinggi dari semuanya
Mereka bukanlah pertapa jika masih menindas orang lain,
Mereka bukan pula pertapa yang masih menyebabkan kesusahan orang lain.
Tidak menghina, tidak melukai,
Mengendalikan diri sesuai dengan tata tertib,
Makan secukupnya,
Senang hidup menyepi,
Dan senantiasa berpikir luhur.
Itulah Ajaran semua Buddha”.
Kemudian Yang Mulia Ananda berkata : “Pada generasi yang kacau-balau ini, banyak manusia yang telah mengisi kehidupannya dengan perbuatan-perbuatan jahat dikarenakan ketidak-tahuan mereka akan ajaran dan Hukum Karma. Kami sangat senang dan gembira, Guru. Dengan panjang lebar dan penuh cinta kasih Guru telah menguraikan Dharma, menjelaskannya bagai orang yang menegakkan kembali apa yang roboh, atau memperlihatkan apa yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau membawa lampu di waktu gelap gulita, sambil berkata : itu Siapa yang punya mata, silakan melihat.
Demikianlah Dharma telah dibabarkan oleh Guru dalam berbagai cara, dan kami berjanji untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma mulai hari ini sampai akhir hayat kami. Begitu mulianya Dharma ini, sihingga bagi siapa saja yang menulis, membaca, mencetak, menyebarluaskan sutra ini, atau digunakan untuk memuja para Buddha, akan di anugerahi dengan kebahagiaan dan kesuksesan besar, dan kelak nanti setelah meninggal akan terlahir bahagia di Buddha-loka tempat para siswa Buddha bersemayam.”
Setelah Ananda berkata demikian, para Arahat, para bhikkhu, para upasaka, para dewa, para asura, para gandhaba, para makhluk halus lainnya menjadi gembira hatinya dengan kata-kata Hyang Bhagawa. Mereka berjanji akan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma ini.
The Buddha Says :
Untuk mengetahui kehidupan yang lalu
Lihatlah apa yang Anda alami dikehidupan ini
Untuk mengetahui kehidupan yang akan datang
Lihatlah apa yang Anda perbuat dikehidupan ini
Ayat Penyaluran Jasa
Semoga pahala ini mengagungkan
Tanah suci para Buddha
Keatas membalas empat jasa
Kebawah menolong tiga alam penderitaan
Seandainya ada orang mendengar dan melihatnya
Sepenuh hati mengembangkan hati Bodhi
Setelah akhir hayat akan
Terlahir di Nirwana

Sumber : Majalah Harmoni No.23/02/IV/HAR/12, Buddha Bersabda Hukum Karma (Sebab Akibat), dan Memahami Mantra Dewa Bumi (Ilmu Untuk Mengubah Nasib).






3 comments:

  1. AGEN JUDI TOGEL | BANDAR TOGEL TERPERCAYA | LIVE CASINO GAMES ONLINE
    WWW.PANGERANMIMPI.COM merupakan situs untuk pencinta permainan togel online serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 jam. Dengan system enkripsi tingkat tinggi menjamin keamanan dan kerahasian data dari member-member kami.

    Daftar dan bergabung bersama kami di PANGERANMIMPI - BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA

    ReplyDelete
  2. AGEN JUDI TOGEL | BANDAR TOGEL TERPERCAYA | LIVE CASINO GAMES ONLINE

    WWW.PANGERANMIMPI.COM
    WWW.PANGERANMIMPI.ORG
    WWW.PANGERAN88.COM merupakan situs untuk pencinta permainan togel online serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 jam. Dengan system enkripsi tingkat tinggi menjamin keamanan dan kerahasian data dari member-member kami.

    Daftar dan bergabung bersama kami di PANGERANMIMPI - BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA

    ReplyDelete
  3. Tidak shahih, tidak ada dalam Tipitaka. Sebab-akibatnya juga banyak yg tidak sesuai ajaran Buddha sebenarnya.

    ReplyDelete

please leave your comment...^^

Popular Posts