Pages

Friday, December 30, 2011

Dokter dan Harimau (Ingat Budi Baik Orang Lain)

Dahulu kala, di sebuah lembah gunung besar di China, ada seorang dokter tua yang sangat ahli dalam mengobati orang sakit. Tidak peduli seseorang menderita penyakit apa, asal datang ke dokter tua ini dan meminum obat ramuannya, maka beberapa hari kemudian pasti akan sembuh. Orang dari berbagai penjuru negeri datang untuk berobat padanya dan disembuhkan. Karena itu, orang-orang sangat menghormatinya.
Suatu hari dokter tua itu pergi untuk mengobati orang-orang sakit dari rumah ke rumah. Ketika matahari terbenam barulah ia pulang. Sewaktu tiba di depan rumahnya, ia melihat ada barang hitam besar di depan pintunya. Waktu itu hari sudah gelap sehingga barang hitam itu tidak terlihat jelas. Pelan-pelan ia mendekati barang itu. Dokter tua itu kemudian terkejut karena ternyata barang hitam itu adalah seekor harimau besar.
Karena kaget dan takut, dokter tua itu segera balik badan dan ambil langkah seribu. Namun malang baginya, harimau itu dengan cepat bisa menangkap jubahnya dan ia tidak bisa berlari lagi. Dalam hati ia berpikir, “Tamatlah riwayatku, hari ini aku jadi santapan harimau besar yang tampak lapar ini!”
Namun anehnya, harimau itu tidak menerkan dan menggigit dokter tua itu, melainkan menggoyang-goyangkan ekornya mirip seekor anjing yang bertemu tuannya. Harimau itu juga menggoyangkan kepala dan badannya seolah ingin berkata kepada dokter, tetapi ia tidak bisa bicara. Jika ada auman harimau dari dalam hutan, harimau itu pun terlihat agak takut.
Setelah tenang, dokter tua itu berkata, “Harimau, kamu pasti tidak datang untuk mengobati penyakitmu, kan?” Seperti mengerti, harimau menggelengkan kepalanya. Harimau, memberikan isyarat dan dokter tua itu mengerti bahwa ia harus mengikuti harimau itu ke dalam hutan di sebuah gunung. Sesampai di sarangnya, tampak ada harimau betina yang kesulitan melahirkan. Dokter itu mengamati dengan saksama dan akhirnya mengerti. Ia berkata kepada harimau itu, “Aku mengerti, kamu mau melahirkan anak, ya. Ayo aku akan menolongmu!” Dengan sigap dokter itu memberikan obat kepada harimau betina itu.
Setelah itu ia mulai mengurut perut harimau betina itu. Tidak lama berselang lahirlah dua ekor anak harimau. Setelah istirahat sebentar dokter itu pun memberi isyarat kepada harimau bahwa ia akan pulang. Harimau mencegahnya dan membawakan sebuah kipas. Dokter itu tersenyum dan berkata, “Tidak perlu, saya biasa menolong orang yang sakit dan saya tidak mau menerima hadiah.” Harimau itu mengaum keras dua kali seakan-akan berkata bahwa dokter itu harus menerima pemberiannya. Dokter itu mengerti maksud si harimau dan pulang dengan membawa kipas.
Beberapa hari kemudian udara sangat panas, tetapi ia harus berjalan ke kota. Karena itu, ia menggunakan kipas pemberian si harimau untuk mengusir udara panas. Namun, setiba di pintu gerbang kota, beberapa orang menangkap dan mengikatnya. Ia bertanya, “Apa yang terjadi, apa salah saya?” Ternyata orang-orang itu baru saja membunuh dan merampas harta seseorang. Dan kipas itu sebenarnya adalah kipas milik orang tersebut yang hilang di jalan.
Dokter itu mengerti kini bahwa kipas itu hilang kemudian diambil oleh harimau dan diberikan kepada dirinya. Orang itu berkata kepada dokter itu, “Saya baru saja membunuh orang dan merampas barang orang.” Maksudnya, dia orang yang jahat dan kuat, kenapa berani-beraninya dokter tua itu mengambil kipas miliknya. Baru saja orang tersebut menggertak dokter itu, tiba-tiba datanglah harimau besar menyerang orang-orang itu. Orang-orang itu tidak punya kekuatan yang cukup untuk melawan harimau besar tersebut. Mereka akhirnya lari tunggang-langgang. Harimau itu pun mendekati dokter itu, melepaskan ikatannya, dan mengantarkannya pulang dengan selamat.
Moral Cerita :
Harimau yang seharusnya bisa membahayakan manusia pun bisa membalas budi baik orang yang pernah menolongnya. Manusia yang nilai dan budayanya jauh lebih tinggi dari harimau seharusnya tahu membalas budi baik orang lain dan tahu bagaimana seharusnya berterima kasih kepada orang yang telah menolongnya saat dalam kesulitan.

Thursday, December 29, 2011

Nasrudin Mencari Kunci

 Suatu hari, Nasrudin berjalan mondar mandir di jalan di depan rumahnya dan tampak sibuk mencari sesuatu. Para tetangga dan kenalan yang lewat di depan rumahnya ingin tahu dan bertanya, “Sedang mencari apa Mullah?”
“Cari kunci yang hilang,” jawab Nasrudin.
Sifat gotong royong para tetangga dan kenalan yang lewat langsung bekerja. Semua orang yang ada di sana lalu ikut membantu mencari kunci yang hilang.
Sesudah mencari beberapa lama, salah satu di antara orang banyak itu bertanya, kuncinya jatuh di mana. Jika tahu tempat kunci jatuh, pencarian akan jadi lebih mudah .
“Kunci itu hilang di dalam rumah,” jawab Nasrudin.
“Kalau kuncinya hilang di dalam rumah, mengapa Mullah mencarinya di jalan?” tanya mereka.
“Karena di jalan lebih terang,” jawab Nasrudin.
Moral Cerita :

Kisah ini mengandung makna simbolis. Dalam hidup ini, semua orang mencari kunci. Kunci kebahagiaan, kunci kegembiraan, kunci kebebasan, kunci menuju Tuhan, kunci kedamaian, dan berbagai kunci lainnya dalam ungkapan yang disukai.
Kebanyakan orang mencari kunci di luar diri sendiri. Di luar memang tampak lebih terang. Sangat sedikit orang yang mencari kunci-kunci ini di dalam dirinya. Karena kunci-kunci ini hilang di dalam, mestinya juga dicari di dalam.
Ketika melihat ke dalam diri sendiri, kita tak bisa langsung melihat terang. Dari pada menghadapi rasa takut, kesepian, dan konflik, kita lari dari diri sendiri. Mencari sesuatu di luar kita, mencari teman, permainan, pekerjaan, atau apa saja selain menghadapi diri sendiri. Dan pencarian ini pun berkelanjutan dengan hasil hampa dan sia-sia.

Tuesday, December 27, 2011

Cinta Tak Bersyarat

Alkisah, seorang tentara muda yang ditugaskan dalam perang Vietnam akhirnya bisa kembali ke tanah airnya, Amerika. Ia lalu menelepon orang tuanya dari San Francisco.
Mom, Dad, saya sudah pulang. Saya ingin minta tolong. Saya ajak seorang teman untuk pulang ke rumah kita.”
“Oh, ya, tentu saja boleh. Kami ingin bertemu dengannya,” sahut orangtuanya.
“Tapi ada sesuatu yang ingin saya sampaikan. Dia terluka parah dalam perang, menginjak ranjau darat dan kehilangan lengan dan tungkainya. Dia tak tahu harus kemana dan saya ingin dia hidup bersama kita,” kata tentara muda tersebut.
“Maaf, Nak. Mungkin kita bisa membantunya untuk tinggal di tempat lain.”
“Jangan, Mom, Dad. Saya ingin dia tinggal bersama kita.”
“Nak,” kata ayahnya. “Kamu tidak sadar dengan apa yang kamu minta. Seseorang dengan cacat seperti itu akan menjadi beban yang mengerikan untuk kita. Kita punya kehidupan sendiri yang harus dijalani. Jangan lagi menambahkan sesuatu yang bisa menghambat kehidupan kita. Saya kira, kamu pulang saja dan lupakan pemuda itu. Dia akan bisa menemukan jalan untuk hidupnya sendiri.”
Si tentara itu menutup telepon tanpa mengatakan apa pun. Dan kedua orangtuanya tidak mendapat kabar dari anaknya. Beberapa hari kemudian, kedua orangtuanya tidak mendapat kabar dari anaknya. Beberapa hari kemudian, kedua orangtuanya menerima telepon dari kantor polisi San Francisco. Mereka diberitahu, putranya meninggal karena jatuh dari bangunan tinggi. Polisi menduganya sebagai bunuh diri.
Orangtua si tentara sangat sedih dan segera menuju San Francisco. Mereka diantar ke rumah jenazah putra mereka. Memang benar, itu adalah putra mereka. Mereka sangat kaget ketika menemukan, putra mereka hanya punya satu lengan dan satu tungkai.
Moral cerita :
Sebagian orang lebih suka berdekatan dengan orang rupawan. Tak suka direpotkan atau tak suka direpotkan atau tak suka dengan orang yang membuat kita tidak nyaman. Lebih suka menghindar dari orang-orang yang tidak sesehat, secantik, atau secerdas diri mereka. Mudah-mudahan kita tidak seperti mereka. Saat berdoa, jangan lupa memohon untuk memberi kita kekuatan yang diperlukan untuk menerima orang lain seperti apa adanya. Untuk membantu kita agar lebih pengertian dengan orang-orang yang berbeda dengan kita.

Saturday, December 24, 2011

Video of Christmas

Tonight is Christmas Eve...Let's Celebrate It with Joy and Love...
Wish You have a Merry Christmas.... Ho...Ho...Ho...^^

P.S : I made this video last year for my school's Christmas celebration. I hope you enjoy it....Thank you for YouTube and Google.

Friday, December 23, 2011

Kisah 19 Ekor Kuda

Alkisah, tersebutlah seorang kaya yang ketika meninggal, kekayaannya antara lain terdiri dari 19 ekor kuda. Dalam surat wasiatnya tertulis, separuh dari jumlah kuda tersebut akan jadi milik putra tunggalnya, seperempatnya untuk kuil desa, dan seperlimanya untuk pelayannya yang setia.
Para sesepuh desa bingung, bagaimana caranya memberikan separuh dari 19 ekor kuda tersebut kepada putra tunggal si orang kaya. Kuda tak bisa dibagi dua. Lebih dari dua minggu mereka memikirkan dilema ini. Karena belum juga menemukan jalan keluar, mereka lalu mengundang seorang bijak yang tinggal di desa tetangga.
Orang bijak tersebut datang dengan menunggang kuda dan bertanya, apa yang bisa dilakukannya untuk membantu mereka. Para sesepuh desa pun menjelaskan wasiat orang kaya yang mengatakan separuh dari 19 ekor kuda diberikan kepada anak tunggalnya, seperempat untuk kuil, dan seperlima untuk pelayan yang setia.
Orang bijak itu berjanji akan menyelesaikan masalah itu secepatnya. Lalu menyuruh mengeluarkan kuda-kuda tersebut dan dibariskan di lapangan. Ia lalu menambahkan kudanya sendiri sehingga jumlah kuda jadi 20 ekor. Sesudah itu, ia membagi separuh dari 20 ekor kuda itu, yaitu 10 ekor, diberikan kepada putra tunggal si orang kaya. Seperempat dari 20 ekor kuda atau 5 ekor kuda, diberikan ke kuil desa. Seperlima dari 20 ekor kuda atau 4 ekor kuda diberikan kepada pelayan yang setia. Sepuluh ditambah lima, ditambah empat jadi 19 ekor kuda.
Semua penduduk desa tercengang, nyaris tidak percaya, dan penuh dengan rasa kagum. Kata-kata perpisahan dari orang bijak tersebut terus terpatri di dalam hati mereka dan diwariskan secara turun temurun kepada anak cucu mereka sampai hari ini.
Kata bijak tersebut adalah :
“Dalam hidup sehari-hari, dalam peristiwa sehari-hari, selalu tambahkan nama Tuhan dan lalu hadapi apa yang terjadi. Pernah mengalami masalah hidup yang tampak tak bisa diselesaikan? Seperti penduduk desa tersebut apakah kita pernah merasa masalah-masalah kita tak bisa diselesaikan?
Tambahkan Prinsip Tuhan dalam hidup sehari-hari dan masalah-masalah akan jadi lebih ringan, dan akhirnya lenyap. Seperti es yang ketika terkena prinsip panas, berubah menjadi air dan akhirnya menguap dan lenyap.
Bagaimana caranya kita menambahkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Lewat doa, diisi dengna cinta sejati dan devosi disertai tujuan yang tulus dan dedikasi yang hanya bisa didatangkan kepercayaan total.
Tanpa cinta sejati dan devosi, akan seperti kapal tanpa air. Mendorong kapal yang mengapung di air itu mudah, tapi luar biasa sulit menarik kapal yang sama di tanah kering. Begitu juga jika bahtera hidup kita mengapung di atas air cinta sejati dan devosi, kita bisa berlayar dengan mudah. Prinsip cinta dan devosi kepada Tuhan dengan kepercayaan total membuat perjalanan hidup ini jadi mudah. Pikiran murni dan hati penuh dengan kesederhanaan dan kesucian, membuat orang-orang taat bisa menjadi alat Tuhan untuk membantu sesama.”

Thursday, December 22, 2011

Kasih Ibu

Setelah saya tiba di rumah,
Saya mencari Ibunda saya,
Akan tetapi tidak saya ketemui.
Saat saya ke lantai atas, saya melihat Ibu
Sedang berdiri di dekat jendela.
Saya berlari kepadaNya, dan berlutu di hadapan kakiNya,
Perilaku yang tidak pernah saya lakukan
sebelumnya.

Setelah beberapa saat,
Ibu mengulurkan tanganNya, membantu saya
Untuk berdiri dengan kedua tanganNya.
WajahNya yang welas asih menunjukkan
Ekspresi paling gembira dengan air mata
Bahagia di mataNya.

Oh!

Tidak ada yang mengalahkan kasih
Orang tua untuk anaknya.

Hari ulang tahun kita sebenarnya adalah “Hari Penderitaan Ibu” kita yang tercinta. Darah Ibu mengalir seperti anak sungai dan menanggung rasa sakit yang amat besar pada saat melahirkan kita. Bilamana kita merenungkan dengan seksama, maga tegakah kita berpesta pora untuk merayakan “Hari Penderitaan Ibu” ? Jadi kita harus berbakti kepada orang tua kita dnegan tidak membunuh makhluk hidup lain menjelang hari ulang tahun kita dan berusaha membuat kebajikan untuk Ibu kita tersayang, selalu berniat baik, berbicara yang baik, berbuat yang baik dan menjadi orang baik.
Coba perhatikan, seekor anak kambing yang kecil saat mengisap susu dari ibunya, selalu dengan posisi bertekuk lutut. Pelajarilah perilaku seekor anak kambing dan coba renungkan, apa yang telah Anda perbuat untuk membalas budi luhur orang tua.
Sumber : Sutra Bakti Seorang Anak
Selamat Hari Ibu
Namo Amitofo

SABDA SANG BUDDHA TENTANG SEPULUH JENIS KEBAIKAN YANG DIPERBUAT OLEH IBU KEPADA ANAKNYA

Pertama, kebaikan di dalam memberikan perlindungan dan penjagaan selama anak di dalam kandungan.
Sebab-sebab dan kondisi-kondisi dari banyak kalpa yang terkumpul bertumbuh menjadi berat, sehingga dalam hidup ini anak berakhir dalam kandungan ibunya. Dengan berlalunya bulan, kelima organ penting berkembang. Dalam waktu tujuh minggu, keenam alat indera mulai tumbuh. Badan ibu menjadi seberat gunung. Diamnya dan gerakan-gerakan janin adalah laksana bencana angin kalpic. Baju-baju ibu yang cantik tidak dapat dipakai dengan baik lagi. Dan begitu juga cerminnya pun berdebu.
Kedua, kebaikan dalam menanggung derita selama kehamilan.
Kehamilan berlangsung selama sepuluh bulan penanggalan Candra Sengkala. Dan puncaknya ialah kesulitan dengan makin dekatnya kelahiran. Sementara itu, setiap pagi ibu merasa sangat sakit, dan sepanjang hari terasa mengantuk dan lamban. Ketakutannya dan kegelisahannya sukar dilukiskan, kesedihan dan air mata memenuhi dadanya. Dia dengan khawatir mengatakan kepada keluarganya, bahwa ia hanya takut maut akan menimpa dirinya.
Ketiga, kebaikan untuk melupakan semua kesakitan begitu anak telah lahir.
Pada saat ibu akan melahirkan anak, kelima organ tubuh terbuka lebar, menyebabkan dia sangat letih dalam badan dan pikiran. Darah mengalir laksana seekor domba yang disembelih. Tetapi, ketika mendengar anaknya terlahir sehat, dia dipenuhi dengan kegembiraan yang melimpah. Tetapi, sesudah kegembiraan, kesedihan datang kembali, dan rasa sakit kembali mengaduk-aduk bagian dalam tubuhnya.
Keempat, kebaikan dari memakan bagian yang pahit bagi dirinya dan menyimpan yang manis untuk anak.
Kebaikan kedua orang tua sangat besar dan dalam, penjagaan dan pengabdiannya tidak pernah berhenti. Tidak pernah beristirahat, ibu senantiasa menyimpan yang manis untuk anak, dan tanpa mengeluh menelan yang pahit bagi dirinya. Cintanya amat besar dan emosinya sukar tertahankan, kebaikannya adalah mendalam dan begitu juga kasihnya. Hanya menginginkan anak mendapat cukup makanan. Ibu yang kasih tidak membicarakan kelaparannya sendiri.
Kelima, kebaikan untuk memindahkan anak ke tempat yang kering dan dirinya sendiri di tempat yang basah.
Ibu rela berada di tempat yang basah agar dengan demikian anak dapat di tempat yang kering. Dengan kedua payudaranya dia memuaskan rasa lapar dan haus sang anak. Menutupi dengan kainnya, dia melindungi anak dari angin dan dingin. Dalam kebaikan, kepala ibu jarang lega di atas bantal. Dan bahkan ia melakukannya dengan gembira selama anak dapat merasa senang. Ibu yang baik tidak mencari penghiburan bagi dirinya sendiri.
Keenam, kebaikan menyusui anak pada payudaranya dan memberi makan serta memelihara anak.
Ibu yang baik adalah bagaikan bumi yang besar. Ayah yang tegar laksana langit yang mengasihi. Yang satu melindungi dari atas, yang lainnya menunjang dari bawah. Kebaikan orang tua adalah sedemikian rupa sehingga mereka tidak membenci atau marah terhadap anaknya, dan tetap menyukainya, sekalipun anak terlahir lumpuh. Sesudah ibu mengandung anak dalam kandungannya dan melahirkannya. Orang tua bersama-sama memelihara dan melindunginya sampai akhir hayatnya.
Ketujuh, kebaikan dari membersihkan yang kotor.
Mula-mula ibu mempunyai wajah yang cantik dan tubuh yang indah. Semangatnya kuat dan bergelora. Alis matanya seperti daun willow hijau yang segar. Dan warna kulitnya bagaikan mawar merah jambu. Tetapi, kebaikan ibu begitu dalam sehingga dia melepaskan wajah yang cantik. Sekalipun mencuci yang kotor merusak badannya. Ibu yang baik bertindak hanya demi untuk kepentingan putra-putrinya. Dan dengan rela menerima kecantikannya yang memudar.
Kedelapan, kebaikan dari selalu memikirkan anak bila dia berjalan jauh.
Kematian dari orang yang dicintai sukar terlukiskan penderitaannya. Tetapi berpisah dari yang dikasihi juga sangat menyakitkan. Bila anak berjalan jauh. Ibu merasa khawatir di kampungnya. Dari pagi hingga malam, hatinya selalu bersama anaknya. Dan air mata berderai jatuh dari matanya. Seperti monyet menangis diam-diam, demikian dalam cinta seorang ibu pada anaknya. Sedikit demi sedikit hatinya hancur.
Kesembilan, kebaikan karena kasih sayang yang dalam dan pengabdian.
Alangkah besarnya kebaikan orang tua dan gejolak emosinya! Kebaikan mendalam dan sukar membalasnya. Dengan rela mereka menderita untuk kepentingan anaknya. Bila anak bekerja berat, orang tua merasa tidak senang. Bila mereka mendengar bahwa dia berjalan jauh, mereka khawatir bahwa pada waktu malam sang anak berbaring kedinginan. Bahkan kesakitan sebentar yang diderita putra-putrinya, akan menyebabkan orang tua lama bersusah hati.
Kesepuluh, kebaikan dari rasa welas asih yang dalam dan simpati.
Kebaikan orang tua adalah besar dan penting. perhatiannya yang lemah lembut tidak pernah berhenti. Dari saat mereka bangun tiap pagi, pikiran mereka adalah pada anaknya. Apakah anak-anak dekat atau jauh, orang tua selalu memikirkan mereka. Sekalipun seorang ibu hidup untuk seratus tahun, dia akan selalu mengkhawatirkan anaknya yang berumur delapan puluh tahun. Inginkah Anda mengetahui bilakah kebaikan dan cinta yang demikian itu berakhir? Ia bahkan tidak pernah berkurang hingga akhir hidupnya. 
Sumber : Sutra Kasih yang Mendalam dari Orang Tua dan Kesulitan untuk Membalasnya. 

Selamat Hari Ibu
Namo Amitofo


Wednesday, December 21, 2011

Pesan Terakhir Sang Guru

Lao Tzu, ahli filsafat pendiri Taoisme
Setelah mengetahui bahwa pembimbingnya, Chang Cong, sakit keras, Lao Tzu mengunjunginya. Terlihat jelas bahwa Chang Cong mendekati akhir hidupnya.
“Guru, apakah Guru mempunyai kata-kata bijak terakhir untukku?” kata Lao Tzu kepadanya.
“Sekalipun kamu tidak bertanya, aku pasti akan mengatakan sesuatu kepadamu,” jawab Chang Cong.
“Apa itu?”
“Kamu harus turun dari keretamu bila kamu melewati kota kelahiranmu.”
“Ya, Guru. Ini berarti orang tidak boleh melupakan asalnya.”
“Bila kamu melihat pohon yang tinggi, kamu harus maju dan mengaguminya.”
“Ya, Guru. Ini berarti saya harus menghormati orang yang lebih tua.”
“Sekarang, lihat dan katakan apakah kamu dapat melihat lidahku,” kata Chang Cong, menundukkan dagunya dengan susah payah.
“Ya.”
“Apakah kamu melihat gigiku?”
“Tidak. Tak ada gigi yang tersisa.”
“Kamu tahu kenapa?” tanya Chang Cong.
“Aku rasa,” kata Lao Tzu setelah berpikir sejenak, “lidah tetap ada karena lunak. Gigi rontok karena mereka keras. Benar tidak?”
“Ya anakku,” angguk Chang Cong. “Itulah kebijaksanaan di dunia. Aku tidak punya apa-apa lagi untuk diajarkan kepadamu.”
Di kemudian hari, Lao Tzu mengatakan : “Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang selunak air. Namun tidak ada yang mengunggulinya dalam mengalahkan yang keras. Yang lunak mengalahkan yang keras dan yang lembut mengalahkan yang kuat. Setiap orang tahu itu, tapi sedikit saja yang mempraktikkannya.”
―Shuo Yuan (Abad 1 S.M.)

Tuesday, December 20, 2011

Kerikil Penentu Nasib

Alkisah, di suatu masa, tersebutlah seorang petani miskin yang tinggal di sebuah desa bersama putrinya yang jelita. Petani ini berutang sejumlah besar uang pada seorang lintah darat tua dan jelek. Kakek lintah darat ini menyukai putri si petani dan melamarnya. Ayah dan anak itu sangat kaget dan mengatakan akan memikirkannya terlebih dulu.
Karena si petani dan putrinya belum memberikan jawaban, kakek lintah darat itu datang menemui si petani. Ketiganya berdiri di tanah pertanian milik si petani yang ditutupi kerikil. Kakek lintah darat itu lalu berpura-pura bijak dan mengusulkan, biarkan nasib yang menentukan jawaban. Ia akan meletakkan sebuah kerikil putih dan sebuah kerikil hitam ke dalam kantong uang. Si putri harus mengambil salah satu dari kerikil tersebut. Jika yang terambil kerikil hitam, si putri akan menjadi istrinya dan ayahnya dibebaskan dari utang. Jika yang terambil kerikil putih, si putri tak perlu menikah dengannya dan utang ayahnya tetap dibebaskan. Jika si putri tidak memilih, ayahnya akan masuk penjara.
Sambil bicara, ia membungkuk dan mengambil 2 kerikil. Si putri yang bermata awas melihat kakek lintah darat itu mengambil 2 kerikil hitam dan memasukkannya masing-masing ke dalam 2 kantong. Ia lalu menyuruh si putri memilih salah satu kerikil tersebut. Bayangkan jika Anda berdiri di antara mereka. Apa yang akan Anda sarankan kepada putri tersebut? Ada 3 kemungkinan yang bisa diajukan. Pertama : menolak memilih kerikil. Kedua : menyuruh memperlihatkan kedua kerikil di dalam kantong tersebut terlebih dulu sebagai bukti kecurangan si kakek. Ketiga : berkorban demi ayahnya dan mengambil kerikil tersebut agar ayahnya bebas dari utang.
Dilema putri petani ini tak bisa diselesaikan dengan pikiran logis tradisional. Pikirkan akibatnya jika si putri memilih kerikil tersebut.
Ternyata si putri tak kalah cerdiknya. Ia memasukkan tangannya ke dalam kantong merogoh-rogohnya dan membiarkan kerikil jatuh di tanah. Kerikil itu segera berbaur dengan kerikil lainnya di tanah.
“Aduh, betapa gegabahnya saya,” katanya. “Tapi tidak apa-apa. Jika Bapak melihat ke dalam kantong yang satunya, Bapak pasti bisa menentukan kerikil yang saya pilih,” katanya.
Karena kerikil yang satunya kerikil hitam, kerikil yang dipilihnya pasti kerikil putih. Bisa dipastikan si lintah darat tidak berani mengakui kecurangannya. Si putri petani mengubah situasi yang tampak mustahil menjadi menguntungan untuk ayah dan dirinya.
Moral cerita :
Saat menghadapi masalah rumit, usahakan tetap tenang, waspada mencermati setiap situasi. Untuk masalah yang dibuat manusia, yang paling kompleks pun ada solusinya, jika kita mau berpikir dan berusaha.

Monday, December 19, 2011

Filosofi Hidup

Jangan lihat di mana Anda jatuh, lihat di mana Anda tergelincir.

Lihat hidup dari kaca depan mobil, jangan lihat dari kaca spion.

Orang-orang mungkin ragu dengan apa yang Anda katakan, tapi tak akan ragu dengan apa yang Anda lakukan.

Usahakan baik kepada orang-orang ketika Anda naik, kemungkinan Anda perlu mereka ketika turun.

Jangan menjelaskan
Teman Anda tidak memerlukannya
Musuh Anda tidak akan percaya.

Jika ingin balas dendam, gali dua kuburan. Yang satu untuk diri sendiri.

Berani tidak berarti tak punya rasa takut, tapi mampu bertindak ketika menghadapi rasa takut.

Orang yang punya satu jam tangan tahu waktu. Orang yang punya dua jam tangan tak pernah tahu persis.

Sunday, December 18, 2011

Filosofi Supir Taksi

Suatu  hari, seorang supir taksi mengantar penumpang ke airport. Taksi meluncur dengan kecepatan normal di jalur yang tepat. Tiba-tiba sebuah mobil sedan keluar dari persimpangan dan hampir menabrak taksi.
Supir taksi dengan sigap menginjak rem. Sedan terhenti hanya beberapa inci dari mobil sedan. Pengemudi sedan menjulurkan kepala dari jendela mobil dan membentak supir taksi dengan suara keras. Supir taksi hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke supir sedan dengan sikap ramah.
“Sedan itu hampir saja menabrak mobil kita. Mungkin bisa membuat kita berada di rumah sakit. Mengapa Anda masih ramah kepadanya?” tanya penumpang.
Di luar dugaan, supir taksi menjawab,
“Banyak orang yang seperti truk sampah. Mereka ke mana-mana dengan penuh sampah, penuh frustasi, penuh kemarahan, dan penuh kekecewaan. Ketika sampah makin menumpuk, mereka perlu tempat untuk menumpahkannya. Kadang, mereka menumpahkannya kepada kita. Jadi, jangan masukkan ke hati. Senyum saja, lambaikan tangan, doakan yang terbaik, dan jalan. Jangan terima sampahnya dan menyebarkannya kepada orang lain di tempat kerja, di rumah atau di jalan-jalan”
Moral cerita :
  • Orang sukses tidak membiarkan truk sampah mencemari dan merusak harinya.
  • Hidup terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan. Jadi, cintai prang uang memperlakukan Anda secara baik. Doakan yang memberikan perlakuan buruk.
  • Dalam hidup ini bisa terjadi apa saja. Yang paling menentukan adalah, bagaimana cara kita menghadapinya.

Saturday, December 17, 2011

DISAAT DAKU TUA

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu, bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat saya membutuhkanmu untuk memandikanku, janganlah menyalahkanku, ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern, janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan disaat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita, berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan. 

Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku, berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu, aku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.

Wednesday, December 14, 2011

Mari Kita Bersyukur...

Mari Kita Bersyukur...
Untuk istri yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin. Karena istriku di rumah malam ini dan tidak bersama orang lain.
Bersyukur untuk suami yang duduk bermalas-malasan di sofa sambil baca koran. Karena suami bersamaku di rumah dan tidak keluyuran, apalagi ke bar malam ini.
Bersyukur untuk anak yang selalu protes di rumah.
Karena artinya dia sedang di rumah dan tidak sedang keluyuran di jalanan.
Bersyukur untuk pajak yang harus saya bayar.
Karena artinya saya bekerja dan punya penghasilan.
Bersyukur untuk rumah yang berantakan.
Karena artinya saya masih punya kesempatan melayani orang-orang yang saya kasihi.
Bersyukur untuk baju yang mulai kesempitan.
Karena artinya saya memiliki lebih dari cukup, untuk makan.
Bersyukur pada bayangan yang mengikutiku.
Karena artinya saya tidak disilaukan oleh matahari.
Bersyukur untuk kebun yang harus dirapikan dan pekarangan yang harus dibetulkan di rumah. Karena artinya saya punya rumah.
Bersyukur akan berita orang yang lagi berdemo (unjuk rasa). Karena artinya kita masih punya kebebasan untuk berbicara.
Bersyukur untuk dapat tempat parkir yang paling jauh.
Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki dan diberkati dengan kendaraan yang bisa saya bawa.
Bersyukur untuk cucian yang banyak.
Karena artinya saya punya baju yang bisa dipakai.
Bersyukur karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari. Karena artinya saya mampu bekerja keras setiap hari.
Bersyukur mendengar alarm yang mengganggu di pagi hari. Karena artinya saya masih hidup.

Dengan demikian, sudah sepantasnya kita bersyukur dan puas akan apa yang kita lakukan, dapatkan, dan kita alami. Jangan hanya melihat efek negatif atau kesan yang tidak menyenangkan dari sesuatu hal saja, tetapi marilah kita bersama-sama berusaha mencari dan melihat sisi positifnya juga (positive thinking). Segala sesuatu hal di dunia ini pasti memiliki dua sisi (sepasang); positif-negatif, baik-buruk, bagus-jelek, bahagia-sedih, menyebalkan-menyenangkan, dan “pasangan-pasangan” lainnya. “Pasangan” kondisi-kondisi tersebut sudah merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari sesuatu hal.
Manusia dapat merasakan kebahagiaan tertinggi hanya jika ia dapat puas dan bersyukur akan apa yang dimilikinya saat ini juga, sebagai contoh kekayaan materi. Kekayaan itu tidak memiliki definisi / jumlah / nilai yang dapat dikatakan “paling banyak”, karena bahkan kita tidak dapat menyebutkan berapakah angka terbesar di dunia. Oleh karena itu, hanyalah sia-sia jika kita selalu mencari sesuatu yang terbaik, tertinggi, terbanyak, dan terhebat, karena semuanya adalah hal yang tidak eksis ataupun tidak memiliki batasan yang mutlak (tidak ada yang abadi di dunia ini). Semoga ilustrasi ini dapat menjadi renungan yang baik bagi kita semua, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menciptakan keluarga dan lingkungan yang harmonis.

Semua Punya Asal Usul

Semua Punya Asal Usul
Hampir setiap hari kita selalu memakai karet penghapus, kertas, pena, dan pensil. Tapi tahu nggak sih sejarahnya? Let's check them out!

Karet Penghapus

Bagi yang akrab dengan pensil pasti kenal dengan yang namanya karet penghapus. Tapi tahu nggak sih sejarahnya?
Awalnya, orang menggunakan lilin untuk menghilangkan tulisan dari pensil. Caranya dengan mengoleskan lilin di atas tulisan. Sayangnya, bekas olesan lilin itu tidak bisa digunakan untuk menulis lagi. Selain menggunakan lilin, orang juga menggunakan serbuk roti untuk menghapus. Untungnya, pada 1770 seorang insinyur asal Inggris bernama Edward Naime menciptakan penghapus untuk ikut lomba inovasi. Awalnya sih, iseng. Eh, ternyata karet penghapus ciptaannya jadi populer sekali. Penghapusnya terbuat dari karet bercampur vinyl, plastik, serta senyawa yang sama dengan pembuatan permen karet! Akan tetapi penghapus tidak bisa disimpan lama - lama karena karetnya bisa rusak. Sehingga pada tahun 1893, Charles Goodyear mengenalkan metode vulcanization, yang bisa mempertahankan bentuk dan kualitas karet penghapus. Kalau dulu bentuk penghapus itu standar, kotak, dan besar. Tapi sekarang, bentuknya bermacam - macam, ada yang bentuknya permen, buah, biskuit, dan masih banyak lagi. Tertarik untuk mengoleksinya?

Kertas

Kertas adalah media buat kita menulis apa saja, mulai dari pelajaran sampai diary. Bahan utama pembuatan kertas adalah paper (dalam bahasa Inggris), yang diambil dari kata papyrus, sejenis tanaman di Mesir kuno, yang selalu dipakai buat menulis. Setelah pohon papyrus nggak tumbuh lagi, orang - orang mulai menulis di media lain.
Di Cina misalnya, mereka sempat menggunakan kulit binatang, rami, dan kain sutera. Namun, karena kain sutera mahal dan permukaan rami kasar, mereka menggunakan bilah - bilah bambu yang dirangkai dengan benang untuk menulis. Akan tetapi, bilah - bilah bambu tersebut sangat berat dan tidak praktis. Tsai Lun, seorang pegawai negara pada pengadilan kekaisaran menemukan cara pembuatan kertas dari kulit kayu murbei pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya membuat peradaban Cina tercatat dalam sejarah sebagai penyumbang kertas bagi dunia. Pembuatan kertas menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya orang Cina ke timur. Meskipun peradaban di kawasan itu mulai berkembang, pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas itu jatuh ke tangan orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan - tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas pada orang - orang Arab. Sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat - pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota - kota industri lainnya. Kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan Spanyol serta ke seluruh dunia.
Sebenarnya, bahan utama kertas itu adalah serat tanaman dan air. Pada abad ke-19 sampai sekarang berkembang teknologi pembuatan kertas dari serat kayu atau bahasa kerennya pulp.

Pensil


Bagi yang suka gambar, alat tulis ini pasti akan setia menemani. Ya, pensil namanya. Alat tulis dan lukis ini awalnya terbuat dari grafit murni. Nggak jelas kapan pensil ini tercipta. Yang pasti, penggunaan grafit dan timbal sudah dimulai sejak zaman Yunani kuno. Keduanya memberikan efek goresan abu - abu, walaupun grafit sedikit lebih hitam dan mudah dibersihkan.
Grafit sangat jarang dipakai hingga kemudian pada tahun 1564 ditemukannya kandungan grafit murni dalam jumlah besar di Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris bagian utara. Sekilas grafit tampak seperti batubara, namun mineral ini tidak dapat terbakar. Pada masa ini grafit juga disalahartikan dengan timah, timah hitam, dan plumbago, artinya "seperti timah" mengingat sifatnya sama. Karena itu muncul istilah lead pencil (pensil timah) dan masih digunakan hingga sekarang.
Grafit murni memiliki tekstur yang berminyak sehingga dibungkus dengan kulit domba atau potongan timah kecil yang diikat tali. Tidak seorang pun tahu siapa yang mula - mula mempunyai ide untuk memasukkan grafit ke dalam wadah kayu. Grafit murni juga mudah patah, dan mengotori tangan saat dipengang. Oleh sebab itu, pensil dibuat dengan campuran grafit dan tanah liat yang diberi air, dianginkan, dan dibakar selama tiga hari. Lalu dicetak memanjang dan tipis, terus dilapisi kayu halus.
Untuk untuk menentukan tebalnya warna abu - abu dari pensil, ditemukan sistem dengan menggunakan huruf. "B" untuk black (boldness) dan "H" untuk hard yang menginformasikan kekerasan komposisi tanah liatnya. Sedangkan "F" berarti komposisinya sangat tepat untuk diraut hingga keruncingan maksimal. Contoh nih, pensil 3B lebih tebal dan lembut dibanding 2B, 2H akan lebih keras daripada H. Kalau HB berarti pensil memiliki sifat keras dan tebal.
Di Indonesia kita hanya mengenal pensil warna hitam, tapi ternyata ada juga pensil yang warnanya merah, kuning, dan hijau. Ini berfungsi untuk memperlihatkan area produksinya. Kalau di Amerika Utara warnanya kuning. Nah, di Jerman dan Brasil diberi warna hijau. Lain lagi kalau di India dan beberapa wilayah Asia, mereka memberi warna hitam dan merah. Swiss warna merah, sedangkan Inggris warna kuning dan hitam. Kebanyakan standardisasi warna ini diciptakan oleh produsen Faber-Castell. Namun banyak pula produsen yang tidak mengikuti standar ini. Pensil diproduksi di seluruh dunia hingga milliaran batang dan menjadi alat tulis yang populer. Pensil biasa dapat membuat garis sepanjang 60 km dan menulis 45.000 kata. Untuk pensil warna, bahan grafit diganti dengan bahan pewarna dan pigmen dalam puluhan warna.

Pena

Bayangin, bagaimana Harry Potter dan teman-temannya menulis dengan pena bulu yang dicelupin tinta. Repot, ya. Nah, oleh karena itu, manusia mulai menciptakan berbagai macam alat untuk menulis. Awalnya, alat tulis yang menggunakan tinta adalah pena dan tinta yang digunakan secara terpisah. Di Eropa, mereka menggunakan pena bulu yang dibuat dari bulu angsa (kayak di Harry Potter nih!), di Timur Tengah mereka menggunakan batang alang-alang air atau bahkan kuas yang digunakan di Cina dan Jepang. Sayangnya, penggunakan pena dan tinta secara terpisah memiliki banyak kelemahan. Salah satunya, kita akan kerepotan memakainya (apalagi yang belum mahir) karena tintanya akan belepotan atau bagi yang ceroboh, tintanya akan tumpah diatas kertas.
Akhirnya diciptakan sebuah alat tulis yang bernama pulpen atau Fountain Pen. Gagasan ini berawal dari seorang khalifah Mesir, Ma'ad al-Mu'izz pada tahun 953 yang menginginkan pena yang tidak mengotori tangan dan bajunya dengan tinta. Lalu dia memimpin proyek pembuatan pena yang dilengkapi penyimpanan tinta dan tintanya mengalir ke mata pena dengan bantuan kapilaritas dan gravitasi. Kemudian pada 25 Mei 1827, penemu berkebangsaan Rumania, Petrache Poenaru menerima paten di Perancis untuk ciptaannya berupa pulpen pertama dengan kartrij (tabung silinder yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan tinta di dalam pena) yang bisa diganti. Desain pulpen tersebut memungkinkan orang menulis dengan lancar tanpa takut tinta akan tumpah atau kertas robek. Dari tahun ke tahun berbagai inovasi dan paten yang berkaitan dengan pulpen diajukan dan produksi pulpen terus meningkat.
Namun, pada tahun 1938, jurnalis Hungaria, László Biró bersama dengan saudara lelakinya George, seorang kimiawan, mereka mengembangkan sebuah pena dengan ujungnya yang berupa sebuah bola yang dapat berputar bebas pada sebuah lubang. Ketika ditorehkan di kertas, bola akan berputar dan mengambil tinta dari sebuah kartrij. Lalu tinta akan membasahi bola kecil itu dengan bantuan gravitasi dan menggelinding agar melekatkan tinta pada kertas. Tinta akan kering seketika setelah bersentuhan dengan kertas. Karena bola kecil itulah, maka pena baru ini dinamakan ball point pen atau lebih dikenal dengan sebutan bolpoin atau bolpén. Penemuan ini kemudian dipatenkan di Argentina pada 10 Juni 1943 dan dijual dengan merek Birome, yang masih bertahan hingga saat ini. Karena pengeluaran tinta masih mengunakan bantuan gravitasi, maka megangnya juga harus tegak lurus. Kalo nggak ya, tintanya nggak bakal keluar dan nggak bisa nulis.
Walaupun sudah ditemukan bolpoin, pulpen masih populer antara 1940-an dan 1950-an. Tetapi, pada tahun 1960-an, teknologi bolpoin semakin maju dan mulai menggantikan pulpen untuk penggunaan sehari-hari. Kini produsen pulpen yang masih bertahan, terutama Montblanc dan Pelikan yang lebih mempromosikan pulpen sebagai benda koleksi dan simbol status daripada alat tulis sehari-hari.
Perkembangan alat tulis tinta ini tidak berhenti hanya di bolpoin, tapi terus dilakukan inovasi. Saat ini pena terbuat dari plastik, stainless steel, kuningan dengan ujung lancip serta memiliki selongsong tempat penyimpanan tinta (kartrij). Cara kerjanya menggunakan sistem kapilaritas. Jadi megangnya nggak harus tegak lurus.
Bahan tintanya juga beragam dari zaman ke zaman. Rata-rata menggunakan campuran berbagai zat kimia, kayak selulosa dan berbagai asam, dengan zat-zat berwarna atau pigmen dari tumbuhan dan hewan serta resin.

Sumber : Majalah Aneka Yess! No. 14 7-20 Juli 2008, www.id.wikipedia.org

Monday, November 7, 2011

Isotonik, Sehatkah???

Saat ini banyak sekali beredar minuman berenergi atau seringpula disebut sport drinks dan telah menjadi minuman favorit dan pilihan, terutama oleh mereka yang padat aktivitas hingga anak-anak sekolah. Salah satu jenis sport drinks yang banyak ditawarkan adalah isotonik (aku pribadi juga menyukai minuman isotonik karena segeeeerrr). Minuman ini mengandung cairan, elektrolik, dan karbohidrat. Selain dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cepat, isotonik juga efektif menambah persediaan karbohidrat.
Meski mampu meningkatkan energi, perlu diingat, bahwa isotonik umumnya mengandung kafein dan zat kimia lainnya, seperti perasa, pemanis, penguat warna, dan zat penyeimbang. Kafein yang bersifat diuretik justru dapat menyebabkan sering buang air kecil sehingga justru akan menguras cairan tubuh. Kandungan citric acid-nya juga dapat menyebabkan korosi gigi dan berbahaya bagi penderita diabetes.
Kandungan-kandungan tersebut, tentu saja dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Bahkan, The American College of Sport mencapnya sebagai minuman yang buruk bagi kesehatan. Bahkan tidak lebih baik dari air putih. Karena itu, sebaiknya, minuman ini jangan terlalu banya dikonsumsi. Dengan kata lain, batasi penggunaannya (sekarang aku juga sudah jarang banget minum). Sebagai gantinya, Anda dapat membuat sendiri minuman isotonik dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih aman. Caranya, campur 200 ml sari jeruk, 1 liter air, dan 1 g garam. Dinginkan di kulkas sebelum diminum. Anda pun akan mendapat kesegaran isotonik alami. Selamat mencoba!

Monday, October 31, 2011

Ajaran Welas Asih Avalokitesvara Bodhisatva (Kwan Im Po Sat)

Yang Harus Diingat & Dilaksanakan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
  1. Jika orang bikin kita susah, anggaplah itu adalah tumpukan rejeki.
  2. Mulai hari ini, belajarlah setiap hari menyenangkan hati orang lain.
  3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
  4. Lari dan berlarilah yang cepat untuk mengejar hari esok.
  5. Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
  6. Setiap kali kalau ada orang memberi kamu satu, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
  7. Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu, tetapi hapuskanlah semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain.
  8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
  9. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman.
  10. Orang yang benar kita bela, tetapi yang salah kita beri nasihat.
  11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tetapi kamu menerimanya, maka akan datang rejeki padamu yang berlimpah-ruah.
  12. Jangan selalu melihat /mencela kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
  13. Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
  14. Kalau wajahmu senyum, hati senang, pasti kamu akan Aku terima.
  15. Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka kedua orang itu akan bersahabat sepanjang masa.
  16. Saling salah-menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
  17. Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
  18. Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
  19. Kalau kamu mengetahui orang itu berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu menjadi lebih insaf.
  20. Doa dan sembah sujudmu akan Aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalan-Ku.

Sunday, October 30, 2011

Kecil itu Indah

Batu-batu kecil membentuk gunung besar
Langkah-langkah kecil dapat menjangkau jarak bermil-mil
Perbuatan baik yang kecil dan didasari kasih sayang mendatangkan senyuman yang paling besar di dunia
Kata-kata kecil dapat menenangkan masalah-masalah besar
Dekapan kecil dapat menghentikan tangisan
Lilin-lilin kecil menerangi kegelapan
Kenangan-kenangan kecil tetap diingat bertahun-tahun
Impian-impian kecil dapat mendatangkan kebesaran
Kemenangan-kemenangan kecil mendatangkan sukses
Hal-hal kecil di dalam hidup bisa mendatangkan kebahagiaan terbesar

Ebook Kanker

Judul : Ebook Kanker
Bahasa : Indonesia
Penulis : Intan Permata
Jumlah halaman : 13
Format ebook : PDF
Kanker adalah penyakit mematikan no. 1, mengalahkan penyakit jantung. Buktinya menurut data yang dirilis International Agency for Research on Cancer, sebagai salah satu lembaga di bawah badan kesehatan dunia, penderita kanker di dunia mencapai 12,7 juta pada tahun 2008 dan mengakibatkan kematian sekitar 7,8 juta. Dan yang lebih mengerikan lagi, para ahli memperkirakan kalau pada tahun 2030 nanti akan muncul 21,4 kasus kanker jenis baru dengan kematian sekitar 13,2 juta. Wow...! Oleh karena itu, nggak ada salahnya bagi kita untuk mencari tahu apa itu kanker dan bagaimana cara mencegahnya. Ebook ini membahas mengenai penyakit jenis-jenis penyakit kanker beserta gejala-gejalanya dan juga faktor-faktor penyebab kanker. Dibahas juga tips-tips mendeteksi, mencegah, dan mengobati kanker. Semuanya dibahas secara ringkas dan ringan dengan bahasa yang mudah dimengerti, tidak seperti bacaan ilmiah lain yang menggunakan banyak bahasa ilmiah dan kedokteran. Kalau mau download ebook ini, silahkan klik http://duniadownload.com/ebook-gratis-ilmu-pengetahuan/ebook-kanker.html

My First Post

Hi World!
Thank you God....Akhirnya blog-ku jadi juga. Sebenarnya aku sudah ingin punya blog sejak bulan September 2010, tapi masih bingung mau dijadikan seperti apa blognya...Bingung mau diisi apa. Kemudian beberapa bulan lalu, aku iseng-iseng buka akun blogger. Tapi, ya tetap saja masih belum menemukan konsep blog yang diinginkan, sehingga akun ini pun terbengkalai.  Hingga akhirnya datanglah tugas sekolah yang mengharuskan aku membuat blog. So, thank you buat Pak Wie Ku, guru mapel Komputer yang memberikan tugas membuat blog. Gara-gara tugas itu, terpaksa deh aku memeras otak untuk memikirkan konsep blog ini. Dan akhirnya jadilah blog "my little world" dengan konsep BERBAGI, yah...berbagi apa pun, seperti pengalaman, wawasan, pengetahuan, dll.
Selain itu, thank you so much buat my beloved family (daddy, mommy, and my little sister) yang banyak memberikan useful ideas and opinions for my blog. Well, I think that's all for my first post. See you at next post....

Popular Posts