Pages

Sunday, December 18, 2011

Filosofi Supir Taksi

Suatu  hari, seorang supir taksi mengantar penumpang ke airport. Taksi meluncur dengan kecepatan normal di jalur yang tepat. Tiba-tiba sebuah mobil sedan keluar dari persimpangan dan hampir menabrak taksi.
Supir taksi dengan sigap menginjak rem. Sedan terhenti hanya beberapa inci dari mobil sedan. Pengemudi sedan menjulurkan kepala dari jendela mobil dan membentak supir taksi dengan suara keras. Supir taksi hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke supir sedan dengan sikap ramah.
“Sedan itu hampir saja menabrak mobil kita. Mungkin bisa membuat kita berada di rumah sakit. Mengapa Anda masih ramah kepadanya?” tanya penumpang.
Di luar dugaan, supir taksi menjawab,
“Banyak orang yang seperti truk sampah. Mereka ke mana-mana dengan penuh sampah, penuh frustasi, penuh kemarahan, dan penuh kekecewaan. Ketika sampah makin menumpuk, mereka perlu tempat untuk menumpahkannya. Kadang, mereka menumpahkannya kepada kita. Jadi, jangan masukkan ke hati. Senyum saja, lambaikan tangan, doakan yang terbaik, dan jalan. Jangan terima sampahnya dan menyebarkannya kepada orang lain di tempat kerja, di rumah atau di jalan-jalan”
Moral cerita :
  • Orang sukses tidak membiarkan truk sampah mencemari dan merusak harinya.
  • Hidup terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan. Jadi, cintai prang uang memperlakukan Anda secara baik. Doakan yang memberikan perlakuan buruk.
  • Dalam hidup ini bisa terjadi apa saja. Yang paling menentukan adalah, bagaimana cara kita menghadapinya.

No comments:

Post a Comment

please leave your comment...^^

Popular Posts