Pages

Monday, August 26, 2013

Customer Adalah Raja???


Alkisah, di San Francisco, ada seorang konsultan yang heran melihat keramaian sebuah Chinese restaurant. Maka suatu hari, ia mencoba makan siang di sana. Seperti biasa, restoran itu ramai sekali dengan pengunjung.

Seorang pelayan dengan ramah menghampiri dan melayaninya, walaupun dengan bahasa Inggris yang belum fasih. Sang konsultan memesan Orange Chicken with Rice dan minuman Coke Zero. Namun pelayan tersebut berkata, “Maaf, kami sedang ada kerja sama dengan Pepsi. Jadi, tidak bisa jual produk Coca Cola di sini. Apakah dapat kami tawarkan Diet Pepsi?” Sang konsultan akhirnya minta disediakan air putih saja.


Ketika konsultan itu sedang makan, tiba-tiba ada seorang berpakaian rapi membawa Coke Zero dan es batu. “Tadi Anda menginginkan ini kan?” Sambil tersenyum, ia menyajikan minuman untuk sang konsultan, kemudian segera berlalu.

Sang konsultan minum dengan puas, lalu segera memanggil pelayan yang tadi melayaninya. Pelayan itu datang dan tersenyum melihat Coke Zero tersedia di meja tamunya itu. Katanya, “Nah, sudah ada minuman kesukaan Bapak kan..?”

"Tadi, katanya tidak ada. Ini kok ada?”
“Benar, tadi memang tidak ada. Ini baru saja kami belikan di pasar swalayan seberang.”
“Restoran sedang ramai. Siapa yang membelikan?”
“Manager kami. Dia tidak terlalu sibuk di belakang.”
“Lho, tapi kata Anda, sedang ada kerjasama dengan Pepsi.”
“Ya, kalau menjual produk Coca Cola memang tidak bisa.. Tapi kalau memberi gratis kepada pelanggan, saya kira boleh Pak,” jawabnya sambil tersenyum ramah.

Moral Cerita :
Memberi pelayanan yang baik adalah hal yang umum dilakukan semua perusahaan. Mau memberi lebih, serta melakukan hal tidak terduga, bisa menjadi kunci sukses di zaman ini.

Ciptakan kesan yang berarti, yang memberikan impresi luar biasa yang akan selalu diingat oleh pelanggan Anda, sehingga dia menjadi pelanggan setia dan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain. Ingatlah selalu bahwa Customer adalah Raja.

Kesan yang berarti tidak hanya berlaku pada pelangan perusahaan. Hal yang sama berlalu untuk kepemimpinan, teamwork, ataupun dalam kehidupan sosial kita. Orang-orang yang mendukung kita dalam hidup, memberikan kita peluang, semangat, dan berbagi kebahagiaan dengan kita juga merupakan "customer" dalam hidup kita.

Mau melakukan hal yang lebih atau hal yang menyentuh adalah kesempatan kita untuk diingat, dicinta, dihormati, diteladani, dan diikuti oleh orang lain.

Dikutip dari "Moment of Truth" Andrie Wongso dengan perubahan.

Monday, July 29, 2013

Surat Ayah Untuk Anak Gadisnya di Masa Depan

Dr. Kelly Flanagan
Sebuah surat ditulis oleh Dr. Kelly Flanagan untuk anak perempuannya. Berharap surat tersebut akan dibaca oleh anaknya saat ia dewasa kelak.


Sebenarnya hal itu dilakukan Dr. Kelly karena gemas saja membaca tips-tips percintaan jaman sekarang, apalagi saat membaca bagaimana seorang wanita harus membuat pria selalu tertarik kepadanya. Tiba di bacaan artikel tersebut, Dr. Kelly mengambil secarik kertas dan menuangkan pemikiran ala prianya di sana. Well, kira-kira surat yang ditulis olehnya berisi sebagai berikut, seperti dikutip dari MSN dan diadaptasi sesuai dengan bahasa Indonesia.

Putriku yang tercinta,

Beberapa waktu ini kami iseng membaca beberapa artikel yang kami temukan lewat hasil searching di Google. Mata kami terhenti ketika membaca sebuah artikel berjudul 'Cara Membuat Pria Selalu Tertarik Pada Anda'. Dan hal itu terus menerus mengganggu pikiranku, karena aku begitu mengkhawatirkanmu kelak.

Sebut saja aku ayah yang over protect, tetapi hal itu membuatku marah. Membuatku tak terima, kenapa harus kamu yang bersusah payah untuk membuat orang yang mencintaimu selalu tertarik padamu?

Sayangku, kuberitahukan kepada dirimu. Bahwa bukanlah tugasmu untuk membuat kekasihmu selalu tertarik dan mengagumimu.

Tugasmu semata-mata adalah melihat ke dalam jiwamu, yang terkadang dipenuhi dengan ego, kekosongan diri, serta penolakan yang bisa membuat dirimu jadi tidak berarti. Dan kau harus bisa melawan hal-hal negatif tersebut untuk tetap menjadi dirimu lagi.

Jika kau bisa menghargai diri sendiri, dan menemukan sisi menarik di dalam dirimu, maka kau akan menjadi bunga yang selalu dikelilingi kumbang. Yang membuat semua pria tertarik dan bertekuk lutut, serta ingin menghabiskan hidupnya denganmu.

Sayangku, aku juga ingin kau tahu, bahwa pria yang pantas mendampingi dirimu adalah pria yang selalu bisa menemukan ketertarikannya padamu, tanpa kau harus repot-repot menunjukkan hal itu padanya.

Aku bahkan tidak peduli, apakah saat di meja makan nanti ia akan meletakkan sikunya di meja makan. Yang terpenting, ia haruslah menjadi pria yang selalu tak bosan memandangi wajahmu, menemukan sudut-sudut senyummu.

Aku juga tidak peduli, apakah ternyata ia bukanlah pria yang pandai bermain golf denganku. Karena bagiku yang terpenting, ia bisa menemani anak-anaknya bermain dan memberikan waktu terbaik untuk keluarganya.

Aku juga tidak peduli, kalau ternyata ia tidak memiliki penghasilan yang besar. Karena bagiku yang terpenting ia harus menjadi pria yang bisa mengikuti suara hatinya untuk selalu kembali padamu, sesibuk apapun dirinya.

Aku juga tidak peduli apakah ia pria yang kuat atau tidak. Karena yang terpenting adalah, ia punya kekuatan untuk selalu membangun cintanya di hatimu.

Aku juga tidak peduli, partai mana yang ia pilih. Karena yang terpenting, setiap ia bangun di pagi hari, ia akan selalu memilih keluarga dan dirimu sebagai tempat berlindung baginya.

Aku juga tak peduli pada warna kulitnya, karena yang terpenting ia adalah pria yang bisa melukiskan kesabaran, pengorbanan, serta kelembutan di dalam hubungan kalian.

Aku juga tak peduli, ia terlahir dan dibesarkan dari agama apa, atau bahkan ia tak pernah punya agama sekalipun, karena yang terpenting ia tahu bagaimana cara menghargai setiap momen di hidupnya bersamamu. Hanya bersamamu.

Sayangku,

Apabila kelak kau bertemu dengan pria seperti itu, dan ternyata ia tak punya ketertarikan yang sama denganku. Yang kau perlu tahu adalah, sebenarnya kami punya satu hal terpenting yang sama di hidup kami, yakni

dirimu...

Dan yang tak boleh kau lupakan adalah, satu-satunya hal yang perlu kau lakukan untuk membuatnya selalu tertarik padamu adalah selalu menjadi dirimu.

Dengan penuh cinta,

pria yang selalu menjadi pengagum abadimu,

Ayah. 




dikutip : SL-Books

Monday, June 17, 2013

Kunci Kebahagiaan


Seorang Sarjana bertanya kepada Master Zen :
"Apa Kunci Kebahagiaan?"

Master menjawab :
- Saat tersenyum, tersenyumlah.
- Saat tertawa, tertawalah.
- Saat tidur, tidurlah.
- Saat makan, makanlah.
- Saat sedih, menangislah.
- Saat bersama dengan yang dicintai, sayangilah.
- Saat bertemu musuhmu, maafkan & maklumilah.
- Saat berpisah, lepaskan & relakanlah.
- Saat emosi datang, menjauhlah dari siapapun.

"Itulah kunci kebahagiaan".

Sarjana itu kembali bertanya :
"Semudahkah Itu?"

Master menjawab :
"Siapa Yang Bilang Mudah?"
- Banyak yang senyum, tetapi penuh kepedihan.
- Banyak yang tertawa, tetapi tertawa penuh keangkuhan.
- Banyak yang makan, tetapi tidak merasakan apa yang dimakan, penuh kesibukan, sibuk bicara, dan lainnya.
- Banyak yang bersama dengan yang disayang, tetapi tidak pernah mengutarakan rasa sayangnya. Sebaliknya banyak permainan kata-kata yang menyebabkan pertikaian. Baik antar sesama suami isteri, orang tua & anak, bahkan sesama saudara.
- Saat bertemu musuh, semakin penuh rasa benci & ada keinginan untuk menghabiskannya, emosi yang tidak terkendali.
- Saat berpisah, melekati & memikirkan setiap saat, tidak bisa melihat dunia lain yang penuh harapan untuknya. Matanya tertutup oleh kemelekatan yang hanya menghancurkan diri & orang sekitarnya.
- Saat emosi, hancurlah semua peluang untuk mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan & rejeki yang ada pun segera menjauh.

Tuesday, April 30, 2013

145 Macam Sebab dan Akibat Pembalasan (Terjemahan singkat “Sutra Tentang Sebab Akibat Dari Perbuatan Baik dan Buruk”)

Pada suatu hari saat Sang Buddha berdiam di Anatapindika Jetavana Arama, pada waktu itu Ananda bertanya : Mengapa nasib /akibat Karma setiap manusia berbeda? Sang Buddha memberitahu Ananda : itu disebabkan perbuatan dan niat kehendak yang berbeda dari kehidupan masa lampau, misalnya :

1. Bila di kehidupan lampau dapat menahan / tabah dengan segala macam penderitaan, maka di kehidupan sekarang terlahir dengan wajah rupawan (bagus).
2. Bila di kehidupan lampau suka marah-marah, maka di kehidupan sekarang akan terlahir dengan wajah yang buruk (jelek).
3. Bila di kehidupan lampau suka marah-marah, maka di kehidupan sekarang terlahir miskin dan susah.
4. Bila di kehidupan lampau memberikan penghormatan (respek) pada Triratna (Buddha, Dhamma. Sangha), maka di kehidupan sekarang menjadi makmur dan sejahtera.
5. Bila di kehidupan lampau sombong dan suka memandang rendah orang lain, maka di kehidupan sekarang terlahir rendah (miskin) dan susah.
6. Bila di kehidupan lampau menaruh hormat (respek) pada orang lain, maka di kehidupan sekarang terlahir dengan tubuh tinggi besar.
7. Bila di kehidupan lampau meremehkan Dharma yang benar, maka akan terlahir dengan tubuh kecil dan pendek.
8. Bila di kehidupan sekarang memiliki sifat yang galak dan tidak mau mengakui kesalahan, maka di kehidupan lampaunya adalah seekor kambing.
9. Bila di kehidupan sekarang terlahir dengan mata merah, karena di kehidupan lampaunya kikir akan cahaya (tidak mau berdana penerangan).
10. Bila pada kehidupan sekarang memiliki mata yang kecil bagai burung gereja, karena pada kehidupan lampaunya menjahit mata burung.
11. Bila pada kehidupan sekarang terlahir bisu, karena di kehidupan lampau memfitnah Dharma yang benar.
12. Bila di kehidupan sekarang terlahir tuli, karena pada kehidupan lampau tidak suka mendengarkan Dharma yang benar.
13. Bila pada kehidupan sekarang terlahir dengan gigi yang rusak dan ompong, karena pada kehidupan lampau suka menggerogoti tulang-tulang dan daging.
14. Bila pada kehidupan sekarang terlahir dengan penyakit gangguan hidung, karena pada kehidupan lampau tidak membakar dupa yang baik untuk Buddha.
15. Bila pada kehidupan sekarang terlahir dengan bibir pecah bagai kelinci, karena pada kehidupan lampau suka memancing ikan.
16. Bila pada kehidupan sekarang tubuh kulitnya hitam, karena pada kehidupan lampau suka meletakkan arca Buddha dekat tempat asap di bawah atap.
17. Bila pada kehidupan sekarang terlahir cacat kaki dan tangan, karena pada kehidupan lampau tidak menaruh hormat (respek) pada guru dan senior.
18. Bila pada kehidupan sekarang terlahir bongkok, karena pada kehidupan lampau mengenakan pakaian seadanya (tidak sopan) membelakangi arca Buddha.
19. Bila pada kehidupan sekarang memiliki leher yang pendek, karena pada kehidupan lampau suka pada waktu melihat senior mengelak dan menghindar.
20. Bila pada kelahiran sekarang menderita sakit pada hati, karena pada kehidupan lampau suka membacok dan menusuk tubuh pada makhluk.
21. Bila pada kehidupan sekarang sering menderita batuk, karena pada kehidupan lampau memberikan makanan dingin pada orang lain pada saat musim dingin.
22. Bila pada kehidupan sekarang tidak memiliki putra dan putri, karena pada kehidupan lampau suka membunuh ayam dan burung.
23. Bila pada kehidupan sekarang memiliki banyak anak dan cucu, karena pada kehidupan lampau suka menolong dan merawat makhluk hidup.
24. Bila pada kehidupan sekarang memiliki umur panjang, karena pada kehidupan lampau memiliki cinta kasih tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup.
25. Bila pada kehidupan sekarang berumur pendek, karena pada kehidupan lampau suka membunuh makhluk hidup.
26. Bila pada kehidupan sekarang menjadi kaya raya, karena pada kehidupan lampau suka berdana.
27. Bila pada kehidupan sekarang terlahir pintar dan cerdas, karena pada kehidupan lampau suka membaca sutra dan belajar.
28. Bila pada kehidupan sekarang terlahir bodoh, karena pada kehidupan lampau menjadi binatang.
29. Bila pada kehidupan sekarang memiliki temperamen yang tidak sabar, karena pada kehidupan lampau menjadi kera / monyet.
30. Bila pada kehidupan sekarang banyak menderita sakit berat, karena pada kehidupan lampau suka merusak / menfitnah Triratna (Buddha, Dharma, dan Sangha).
31. Bila pada kehidupan sekarang kaki dan tangan terasa tidak baik dan tidak sehat, karena pada kehidupan lampau suka mengikat kaki dan tangan makhluk hidup.
32. Bila pada kehidupan sekarang memiliki sifat jahat, karena kehidupan lampau terlahir sebagai ular atau kalajengking.
33. Bila pada kehidupan sekarang memiliki tubuh yang baik dan anggun, karena kehidupan lampau hidup melaksanakan sila (pengendalian).
34. Bila pada kehidupan sekarang enam inderanya tidak sempurna, karena pada kehidupan lampau sering melanggar sila.
35. Bila pada kehidupan sekarang tidak suka kebersihan, karena kelahiran lampaunya menjadi babi.
36. Bila pada kehidupan sekarang suka menyanyi dan menari, karena kehidupan lampaunya sebagai penyanyi atau penghibur.
37. Bila pada kehidupan sekarang begitu serakah, karena kehidupan lampau menjadi anjing.
38. Bila pada kehidupan sekarang menderita tumor pada leher, karena kehidupan lampau suka makan sendiri.
39. Bila pada kehidupan sekarang mulutnya mengeluarkan bau yang tidak sedap (bau busuk), karena pada kehidupan lampau suka mencaci maki orang lain.
40. Bila pada kehidupan sekarang memiliki lidah yang pendek, karena kehidupan pada lampau suka mencaci maki senior di belakangnya (tanpa diketahui orangnya).
41. Bila suka menganggu dan berzinahh pada wanita lain, akan terlahir sebagai angsa atau itik/bebek.
42. Bila suka berzinah terhadap sembilan kelompok keluarga/family sendiri, setelah  mati terlahir jadi burung merak.
43. Kikir pada kitab suci, tidak mau meminjamkan pada orang lain dan tidak mengajarkan kebijaksanaan kepada orang lain, akan terlahir sebagai ulat kayu.
44. Suka menunggang kuda dan memanah akan terlahir di tempat yang gersang dan tertinggal.
45. Suka berburu dan membunuh, akan terlahir sebagai harimau atau serigala.
46. Suka mengenakan pakaian warna-warni, akan terlahir sebagai unggas/burung-burung.
47. Suka mengikuti nada bahasa orang lain (mengejek), akan terlahir sebagai burung kakak-tua.
48. Suka menceritakan / menyebarkan keburukan orang lain, maka akan terlahir sebagai ular kobra.
49. Dengan kasar mencelakakan dan menfitnah orang lain, akan terlahir sebagai ulat.
50. Suka menyiarkan berita-berita buruk, akan terlahir sebagai burung.
51. Suka menyumpahi agar orang lain kena celaka, maka akan terlahir sebagai binatang rase liar.
52. Suka mengagetkan orang lain, akan terlahir sebagai binatang serangga.
53 Di kehidupan lalu suka menguasai makanan orang lain, sekarang terlahir sebagai burung pematuk kayu.
54. Mencuri air milik bhiksu (Sangha), kelak terlahir sebagai binatang penyu laut.
55. Mengotori lantai tempat kediaman pada bhiksu, akan terlahir sebagai kutu serangga.
56. Mencuri buah-buah makanan para bhiksu (Sangha), akan terlahir sebagai cacing tanah.
57. Di kehidupan lalu mencuri barang-barang milik bhiksu (Sangha), maka terlahir sebagai lembu atau keledai.
58. Memaksa pinjam barang pada bhiksu (Sangha), akan terlahir sebagai burung merpati.
59. Mencaci maki para bhiksu (Sangha), maka akan terlahir sebagai kutu sapi.
60. Memakan makanan sayur para bhiksu (Sangha), alam terlahir sebagai kutu sayur.
61. Mengunakan dan mengambil barang-barang milik bhiksu (Sangha), akan terlahir sebagai kutu terbang (laron).
62. Berdandan medok dan merokok masuk ke vihara akan terlahir sebagai burung dengan paruh yang jelek / buruk.
63. Suami-istri tinggal bersama di dalam vihara (tidur bersama), pada kelahiran berikutnya akan terlahir sebagai kutu serangga berkepala hijau.
64. Duduk di atas pagoda (candi) Buddha, akan terlahir sebagai binatang unta.
65. Memakai sepatu / sandal masuk vihara (altar), di kehidupan berikutnya akan terlahir sebagai binatang kodok bangkong.
66. Waktu mendengarkan ceramah sutra, tetapi tidak mendengarkan malah berbicara / ngobrol, maka di kehidupan berikutnya akan terlahir sebagai burung banyak celoteh.
67. Menodai kesucian bhiksu-bhiksuni, akan terlahir di neraka dan tersiksa. Sang Buddha memberitahu Ananda : orang-orang yang datang ke vihara terdapat dua macam niat. Yang pertama dengan niat dan hati yang saleh. Sedangkan yang kedua dengan hati dan tujuan tidak baik.
68. Jika datang ke vihara, menghormat pada Buddha dan anggota Sangha bertanya tentang makna sutra, menerima sila, bertobat, mendukung Triratna, tidak takut berkorban, membantu pengembangan Maha Dharma, itulah orang saleh utama.
69. Bila datang ke vihara, hanya minta barang kepada bhiksu, memaksa untuk pinjam barang serta mencari-cari kesalahan para bhiksu. Berniat jahat untuk merusak nama baik bhiksu, memakan makanan para bhiksu, tidak ada rasa malu, bahkan membawa pulang makanan dan buah-buahan dari vihara ke rumah. Orang-orang demikian setelah meninggal dunia akan terlahir di neraka dengan segala macam penderitaannya. Inilah orang yang paling jahat menerima akibatnya.
Sang Buddha bersabda lagi :
70. Pada kehidupan sekarang merampas dan merampok pakaian orang lain, setelah meninggal terjatuh di neraka beku yang dingin, masa hukumannya habis dilanjutkan kehidupan selanjutnya menjadi ulat sutra.
71. Tidak suka menyalakan lampu dan penerangan untuk kitab-kitab Buddha dan arca Buddha, setelah meninggal terjatuh di alam neraka yang gelap.
72. Di kehidupan sekarang suka membunuh dan membantai para makhluk, setelah meninggal terjatuh di alam neraka gunung pisau dan pohon pedang yang penuh penderitaan dan siksaan.
73. Di kehidupan sekarang suka berburu dan membunuh, setelah meninggal terjatuh di alam neraka gergaji besi.
74. Di kehidupan sekarang sering melakukan perbuatan sesat dan jahat, setelah meninggal dunia terlahir di alam nereka yang penuh penderitaan bagai tergencet tiang perunggu dan ranjang besi.
75. Di kehidupan sekarang banyak istri dan selir, setelah meninggal terjatuh di alam neraka tersiksa dan digencet / dipukul logam besi.
76. Di dalam kehidupan sekarang memiliki banyak suami, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka tersiksa oleh binatang ular berbisa.
77. Di dalam kehidupan sekarang suka membakar dan memanggang burung dan ayam, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan dengan siksaan debu sungai.
78. Di dalam kehidupan sekarang suka membunuh babi dan ayam, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan dengan direbus air menjadi kuah.
79. Di dalam kehidupan sekarang suka mengurung dan menganiaya babi dan anjing, maka setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan dengan pukulan batu-batu tajam.
80. Di dalam kehidupan sekarang suka minum alkohol dan bermabuk-mabukan, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan karena siksaan air timah.
81. Di dalam kehidupan sekarang sering melakukan pembunuhan dan pembataian makhluk hidup, maka setelah meninggal dunia akan terlahir di alam nereka yang penuh penderitaan karena siksaan roda besi.
82. Di dalam kehidupan sekarang sering melakukan pencurian buah-buahan makanan milik bhiksu (Sangha), maka setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan karena disiksa menelan biji-biji besi.
83. Di dalam kehidupan sekarang suka makan daging babi dan anjing, maka setelah meninggal akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan karena disiksa dengan kotoran-kotoran.
84. Di dalam kehidupan sekarang menjual ikan hidup, setelah meninggal terlahir di alam neraka yang menderita dengan siksaan alat pembajak tanah.
85. Di dalam kehidupan sekarang ibu tiri menyiksa anak-anak yang bukan anak kandungnya sendiri (menyiksa anak-anak dari ibu sebelumnya / anak orang lain), setelah meninggal dunia akan terlahir di alam nereka yang menderita dengan siksaan kendaraan api.
86. Di kehidupan sekarang sering mengadu domba, maka setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang menderita dengan siksaan bajak besi.
87. Di kehidupan sekarang suka mencaci maki orang, akan terlahir di alam neraka yang menderita dicabut lidahnya.
88. Di kehidupan sekarang suka berbohong (dusta) akan terlahir di alam neraka dengan siksaan memakan jarum besi.
89. Di kehidupan sekarang suka membunuh makhluk hidup untuk upacara memuja dewa sesat, maka setelah meninggal dunia terjatuh ke alam neraka dengan siksaan tubuhnya di pahat besi.
90. Di kehidupan sekaranga menjadi Guru Feng-shui, Pengurus kematian atau penguburan (peramal yang menentukan hari penguburan/kremasi dan letak posisi peti mati yang bersifat komersial dan cari untung)Peramal Nasib, menipu uang dan harta orang lain, setelah meninggal dunia terlahir di alam neraka yang berbentuk penjara besi dan perunggu. Mengalami penderitaan karena tubuh dan tulang jasmaninya dipatuk burung, menerima penderitaan yang tak terhingga.
91. Di kehidupan sekarang menjadi “dukun” dan menipu harta dan benda orang lain, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang berbentuk gunung daging.
92. Di kehidupan sekarang menjadi “dukun” yang menipu orang lain dengan mengatakan dapat pergi ke alam dewa untuk menghidupkan orang mati, maka setelah meninggal dunia akan terlahir di alam nereka dengan penderitaan punggungnya dibacok / ditebas.
93. Di kehidupan sekarang menjadi dukun yang mengajarkan orang untuk membunuh makhluk hidup untuk upacara, mendatangkan kutukan bagi makhluk hidup dan alam, maka setelah kematiannya akan terjatuh di alam neraka dengan penderitaan mata terpotong dan matanya terpatok.
94. Di kehidupan sekarang menjadi “dokter”, tak dapat menyembuhkan penyakit pasien malah menipu harta dan uang pasien, maka setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang penuh penderitaan tertusuk jarum dan seluruh tubuhnya terbakar api.
95. Di kehidupan sekarang merusak vihara dan pagoda, menodai bhiksu-bhiksuni, tidak berbakti kepada orang tua, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam Neraka Avici, merasakan delapan penderitaan neraka besar, 136 penderitaan kecil, menerima penderitaan satu sampai lima kalpa baru bisa keluar. Jikalau tidak menemukan orang bijak yang membimbingnya, maka akan cepat terjatuh kembali ke neraka menerima penderitaan kembali.
Sang Buddha bersabda :
96. Lahir sebagai manusia berbadan tinggi, kotor dan suka marah-marah tanpa alasan, di kehidupan lampaunya adalah seekor unta.
97. Lahir sebagai manusia yang suka berjalan kaki, tidak takut bahaya dan sulit untuk memenuhi keinginan makan (nafsu makan), kelahiran sebelumnya sebagai kuda.
98. Lahir sebagai manusia tidak takut panas dan dingin, daya ingatannya lemah, kelahiran sebelumnya adalah seekor lembu/sapi.
99. Lahir sebagai manusia, merasa dirinya hebat, berbicara besar tidak rendah hati, tidak bisa membedakan yang benar dan salah, kehidupan sebelumnya adalah seekor keledai.
100. Lahir sebagai manusia yang suka makan daging dan jiwanya berani, kehidupan sebelumnya adalah seekor singa.
101. Lahir sebagai manusia, bermata besar, sering keluar rumah, tidak ada perhatian dengan istri, kehidupan sebelumnya adalah seekor harimau.
102. Lahir sebagai manusia yang berbulu panjang dan bermata kecil, suka menukar tempat tinggal, kelahiran sebelumnya adalah seekor burung.
103. Terlahir sebagai manusia yang sifatnya tidak menentu dan suka berubah, suka membunuh serangga, kelahiran sebelumnya adalah seekor rase.
104. Terlahir sebagai manusia gagah pemberani, nafsu birahinya sedikit, tidak sayang pada istri, kehidupan sebelumnya sebagai serigala.
105. Terlahir sebagai manusia yang tidak suka berpakaian bagus (rapi) suka menangkap perkara-perkara asusila dan pelanggaran-pelanggaran, waktu masih kecil matanya galak dan suka marah, kelahiran sebelumnya adalah seekor anjing.
106. Terlahir sebagai manusia yang suka mengumbar birahi, suka bicara dan bercanda asusila, kelahiran sebelumnya adalah seekor burung kakak-tua.
107. Terlahir sebagai manusia yang suka di tengah-tengah banyak orang, gemar berbicara banyak dan menggangu orang, kehidupan sebelumnya adalah seekor burung.
108. Terlahir sebagai manusia yang bertubuh pendek, suka gonta-ganti pasangan / pacar, kelahiran sebelumnya seekor burung gereja.
109. Terlahir sebagai manusia yang matanya merah dan giginya pendek (kecil), berbicara mengeluarkan liur, cara tidurnya melingkar, kelahiran sebelumnya adalah ular.
110. Terlahir sebagai manusia yang tidak tahu benar dan salah, nada suaranya penuh kebencian, kelahiran sebelumnya adalah ulat dalam kayu.
111. Terlahir sebagai manusia yang suka menyendiri dan rakus, di malam hari sedikit tidurnya, kelahirannya sebelumnya adalah seekor rase.
112. Terlahir sebagai manusia yang suka mencuri, serakah dan pendendam, tidak bisa membedakan kerabat atau bukan, kelahiran sebelumnya adalah seekor tikus.
113. Terlahir sebagai manusia suka menghancurkan pagoda dan merusak vihara, menyembunyikan barang-barang milik Triratna untuk dipergunakan secara sembrono bagai milik sendiri, setelah meninggal dunia terlahir di neraka Avicci, setelah mengalami penderitaan neraka akan terlahri sebagai binatang, seperti : burung merpati, mandarin duck (bebek yuan-yang), burung kakak-tua, burung kecil, ikan, penyu, kera, dan manjangan. Kalau terlahir sebagai manusia akan menjadi waria atau wanita penghibur.
114. Terlahir sebagai orang yang suka marah (emosional tinggi) akan terlahir sebagai ular berbisa, singa, harimau, serigala, beruang, rase, dan burung rajawali. Kalau terlahir kembali sebagai manusia suka memelihara babi dan ayam, menjadi tukang jagal, pemburu atau sipir penjara. Orangnya bodoh tidak memiliki nalar dengan baik. Setelah kematiannya akan terlahir sebagai gajah, babi, sapi, dan kambing, kutu-lembu, nyamuk, semut. Jika terlahir sebagai manusia akan menjadi tuna rungu, tuna netra dan bisu, tubuhnya tidak sempurna, bongkok dan tidak dapat menerima pelajaran Buddhadharma.
115. Terlahir menjadi manusia yang sombong, suka menghina (merendahkan) orang lain, setelah kematian terlahir sebagai ulat kotoran unta, keledai, anjing dan kuda. Kalau terlahir sebagai manusia menjadi pembantu dan budak, miskin dna menjadi pengemin, dipandang rendah oleh banyak orang lain.
116. Lahir sebagai manusia semasa menjadi pejabat menyalahgunakan kekuasaan, memeras dan mengambil barang-barang milik rakyat, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka yang menyerupai gunung daging, banyak setan memotong dan menyantap tubuhnya.
117. Di kehidupan sekarang suka memaksa orang lain berdiri tanpa istirahat, setelah meninggal dunia terlahir sebagai gajah putih, hanya bisa berdiri tidak dapat tidur berbaring.
118. Di kehidupan sekarang melanggar peraturan sila untuk makan malam, maka setelah meninggal dunia akan terlahir sebagai setan kelaparan, dalam masa yang panjang tidak dapat minum dan makan. Bila ingin makan mulutnya mengeluarkan api dan asap.
119. Di kehidupan sekarang suka bertelanjang badan dan menampilkan tubuhnya (porno-aksi), setelah kematiannya akan terlahir sebagai burung yang kedinginan.
120. Di kehidupan sekarang saat melaksanakan Atthasila suka menyimpan makanan dan sembunyi makan, setelah meninggal dunia akan terlahir di alam neraka dengan penderitaan siksaan besi panas. Bila terlahir sebagai manusia menderita sakit tenggorokan dan mati pada usia muda.
121. Di kehidupan sekarang saat bernamaskara tidak menyentuh tanah, maka setelah meninggal dunia di alam neraka tergantung. Bila terlahir kembali menjadi manusia suka melakukan pembohongan.
122. Di kehidupan sekarang menghormat Buddha tidak beranjali, maka setelah meninggal dunia terlahir di tempat terpencil, senantiasa bekerja sangat letih tetapi tidak ada hasil.
123. Di kehidupan sekarang mendengarkan bhiksu membunyikan gong (Imkeng) tetapi tidak berdiri memberi jalan, maka setelah kematiaannya akan terlahir sebagai ular kobra yang besar dan digerogoti oleh ulat-ulat kecil.
124. Di kehidupan sekarang memberikan hormat dengan salam soja kepada Buddha (tidak beranjali), setelah kematiannya terlahir di neraka. Bila terlahir sebagai manusia sering menjumpai hal-hal yang buruk.
125. Di kehidupan sekarang beranjali dan kelima bagian tubuh (kepala, dua tangan dan dua lutut) menyentuh lantai (bumi), dengan tulus hati menghormati para Buddha, senantiasa terlahir dengan wajah agung dan hidupnya bahagia.
126. Di kehidupan sekarang sering marah dan rakus makan, kehidupan lampaunya menjadi orang gila.
127. Dikehidupan sekarang memiliki mata melotot keluar dan juling, karena kehidupan lampaunya suka sesat melirik istri atau perempuan milik orang lain.
128. Di kehidupan sekarang melindungi (membantu) istri tetapi mencaci-maki ayah-ibu, setelah kematiannya terlahir di alam neraka dengan penderitaan lidahnya dipotong.

Sang Buddha memberitahu Ananda : Semua penderitaan itu disebabkan melakukan sepuluh karma buruk (1. Membunuh; 2. Mencuri; 3. Berzinah; 4. Berdusta; 5. Bicara Buruk; 6. Menfitnah; 7. Ucapan Tidak Bermanfaat; 8. Keserakahan; 9. Kebencian; 10. Kebodohan) Karma Buruk bagian atas terlahir di alam neraka. Bagian Bawah terlahir di alam setan kelaparan. Bagian menengah terlahir di alam binatang. Melakukan sepuluh karma buruk akan terlahir di tiga alam celaka (penderitaan). Seandainya terlahir sebagai manusia, akan memperoleh dua hal, yaitu : penderitaan dan pembalasan.

1. Pelanggaran karena melakukan pembunuhan : akibatnya berumur pendek dan banyak penyakit.
2. Pelanggaran karena melakukan pencurian : akibatnya menjadi miskin dan tidak bisa menjaga harta benda.
3. Pelanggaran karena melakukan perbuatan asusila (zinah) : akibatnya pasangan hidup tidak setia dan suami istri suka bertengkar, tidak sejalan dengan harapan pribadi.
4. Pelanggaran karena kata-kata dusta : akibatnya sering difitnah dan ditipu serta dibohongi.
5. Pelanggaran karena suka mengadu domba (merusak hubungan satu sama lainnya) : akibatnya mendapatkan keluarga berantakan (hancur) dan anggota keluarga yang tidak baik.
6. Pelanggaran karenan berbicara jahat (kotor) : akibatnya akan sering mendengar caci maki dan ucapannya disanggah orang lain atau pembicaraannya selalu diperdebatkan orang lain.
7. Bicara yang tidak bermanfaat (gosip atau bicara tidak ada artinya) : akibatnya walaupun berbicara benar tidak ada yang percaya dan kata-katanya tidak dapat terlaksana.
8. Pelanggaran karena keserakahan hati : akibatnya keserakahan akan harta dan selamanya tidak puas, juga keinginan dan harapannya tidak didapat yang sesuai kemauannya.
9. Pelanggaran karena kebencian (jahat dan dendam) : akibatnya sering dipersulit dan sering dibuat marah serta dilukai oleh orang lain.
10. Pelanggaran karena memiliki pandangan salah dan sesat : akibatnya akat terlahir di keluarga sesat, sering menderita rendah diri serta segala sesuatu berjalan tidak ideal.

Sepuluh kejahatan tersebut menjadi penyebab utama dari semua penderitaan.

Dalam persamuan adakah pertanyaan bagi kemungkinan melakukan pelanggaran sepuluh perbuatan buruk? Mereka takut dan bertanya, bagaimanakah caranya untuk menghindar agar tidak terlahir di tiga alam celaka yang menderita? Sang Buddha bersabda :
129. Di kehidupan sekarang membangun pagoda dan vihara, kehidupan yang akan datang terlahir menjadi raja.
130. Di kehidupan sekarang sebagai pejabat pemerintahan dan melindungi Vihara Buddha, kehidupan akan datang pasti terlahir menjadi perdana menteri atau menteri besar, pembesar (negarawan/bangsawan) dan pejabat pemerintah, sandang pangannya (termasuk pakaian dan kendaraannya) berkecukupan.
131. Di kehidupan sekarang tubuhnya mempraktikkan kebaikan menjadi suri tauladan untuk menggugah orang lain, melakukan banyak kebajikan, maka di kehidupan akan datang terlahir menjadi orang kaya raya, dihormati banyak orang, dan semua berjalan dengan lancar.
132. Di kehidupan sekarang suka menyalakan lampu penerangan, di kehidupan akan datang terlahir di alam dewa surya rembulan.
133. Di kehidupan sekarang suka berdana dengan cinta kasih, merawat makhluk hidup, maka kehidupan akan datang terlahir menjadi kaya raya.
134. Di kehidupan sekarang suka berdana makanan dan minuman, maka kehidupan yang akan datang peroleh makanan dan minuman berkecukupan, badan jasmaninya kuat, panjang usia, pintar dan bijaksana. Bila berdana kepada para binatang akan memperoleh seratus kali lipat pahala rejekinya,
135. Berdana kepada orang yang tidak punya benih (akar) kebajikan, peroleh kebaikan beribu kali ganda.
136. Berdana kepada bhiksu yang mentaati sila akan peroleh sepuluh ribu kebaikan.
137. Berdana kepada bhiksu yang menyebarluaskan Sutra Mahayana, menjabarkan ajaran-ajaran rahasia Tathagata, agar banyak orang terbuka mata hatinya (sadar), akan memperoleh paha kebajikan yang tak terhingga.
138. Memberikan persembahan kepada para Buddha dan Bodhisattva, akan memperoleh pahala kebajikan yang tak terbatas.
139. Berdana dan merawat orang tua atau berdana kepada orang sakit, juga akan memperoleh pahala kebajikan yang tak terbatas.
140. Di kehidupan sekarang membantu (memberikan kemudahan) para bhiksu untuk mandi, kehidupan akan datang terlahir dengan wajah agung dan rupawan, akan dihormati banyak orang.
141. Di kehidupan sekarang suka memuji orang yang menguasai makna dan pembacaan sutra, di kehidupan akan datang terlahir dengan suara merdu, membuat orang yang mendengarkan hatinya penuh kegembiraan.
142. Di kehidupan sekarang gembira melaksanakan sila, kehidupan akan datang terlahir memiliki wajah baik dan rupawan.
143. Di kehidupan sekarang menggali sumur dan memberikan air kepada banyak orang, menanam pohon agar orang banyak bisa berteduh dan menyejukkan, kehidupan akan datang terlahir menjadi raja dengan makanan dan minuman yang berkecukupan.
144. Di kehidupan sekarang suka menyalin sutra dan dibagikan kepada orang untuk dibaca, kehidupan akan datang terlahir memiliki talenta dalam bicara, belajar Dharma menjadi mudah dan memperoleh pencerahan, mendapat perlindungan dan bimbingan dari para Buddha dan Bodhisattva, sering menjadi pemimpin orang banyak.
145. Di kehidupan sekarang suka membantu membuat jembatan dan kapal untuk membantu orang menyeberang, maka kehidupan akan datang terlahir dengan memiliki tujuh macam ratna manikam, banyak orang menghormati dan melayani.

Sang Buddha memberitahu kepada Ananda. Dahulu dalam pembabaran sutra juga sudah banyak contoh tentang sebab akibat. Hendaknya para insan mempelajari dan belajar melatih diri, maka akan dapat menyingkirkan penderitaan dan kesulitan.

Dikutip dari “Sutra Tentang Sebab Akibat Perbuatan Baik dan Buruk”. (Maha Tripitaka jilid XXVIII halaman 920)
Sumber : Majalah Harmoni No. 23/02/IV/Har/12.

Tuesday, January 22, 2013

Pemikiran Genius



Seorang pria yang menganggur melamar sebagai office boy di kantor Microsoft. Manager SDM –sumber daya manusia- yang mewawancarainya lalu menyuruh dan mengamatinya mengepel lantai.
“Ya, Anda diterima,” katanya. “Tulis alamat email Anda dan saya akan mengirimkan formulir untuk diisi. Termasuk tanggal Anda harus masuk kerja,” tambahnya.
“Saya tak punya komputer. Juga tak punya alamat email,” kata pria itu.
“Tidak punya alamat email bearti Anda tak pernah ada, tidak eksisi. Jika Anda tidak eksisi, Anda tak bisa punya pekerjaan,” kata manager.
Pria itu lalu pergi dengan rasa putus asa. Bingung apa yang harus dilakukan dengan hanya 10 dolar di tangan. Ia lalu memutuskan pergi ke supermarket dan membeli 10 kg tomat. Lalu menjual tomat itu dari rumah ke rumah. dalam waktu kurang dari 2 jam, jualannya habis dan jumlah uangnya bertambah.
Ia lalu mengulangi hal yang sama sampai tiga kali. Kini, uangnya jadi 60 dolar.
Pria ini jadi sadar, ia dapat bertahan hidup dengan cara ini. Ia lalu keluar dari rumah lebih dini setiap hari dan pulang lebih malam. Jumlah uang yang berhasil dikumpulkan terus meningkat. Ia lalu beli gerobak, lalu truk, dan akhirnya punya armada untuk mengangkut hasil bumi yang dijualnya. Tahun-tahun berlalu. Pria ini lalu menjadi peritel makanan terbesar di daerah kediamannya. Dia mulai merencanakan masa depan keluarganya dan memutuskan untuk beli asuransi jiwa. Lalu mengontak broker asuransi dan memilih program perlindungan. Sesudah mencapai kesepakatan, broker tanya alamat email-nya. Pria itu menjawab, dia tak punya email. Si broker bingung.
“Bapak tak punya email tapi bisa sukses membangun kerajaan bisnis? Coba bayangkan, Bapak akan jadi apa jika punya email,” katanya.
Pria itu berpikir sejenak dan menjawab, “Kalau punya email, saya jadi office boy di kantor Microsoft.”

Moral cerita :
  • Internet bukan solusi dalam hidup ini.
  • Jika Anda tak punya internet dan kerja keras, Anda tetap dapat jadi miliuner.
  • Jangan berkecil hati jika Anda tak punya internet, tak punya email. Jangan risau atau malu mendengar komentar, “Gini hari belum punya alamat email?”
  • Hidup ini luas. Banyak cara atau jalan untuk hidup dan banyak cara untuk sukses. Kita bisa sukses dengan beragam cara jika mau putar otak, kerja keras dan pantang menyerah. 

Popular Posts