Pages

Tuesday, July 3, 2012

Asal Mula Orang Memakai Alas Kaki


Y.A Maha Bhiksu Dutavira Sthavira (Suhu Benny) 

Alkisah pada zaman dahulu hidup raja yang arif, yang sering meninjau langsung kondisi kehidupan rakyatnya. Kebiasaan ini menyebabkan kaki raja sering terluka. Untuk itu diadakan rapat khusus guna memikirkan solusi terbaik, agar kaki raja tidak terluka. Di dalam rapat tersebut timbul berbagai pendapat. Ada yang berpendapat, raja harus berjalan di atas kulit, daerah yang akan dikunjungi raja dihampar kulit binatang. Penasehat lain berpendapat, bila kondisinya demikian, maka tujuan raja untuk melihat kondisi rakyat yang sebenarnya tidak tercapai, karena sudah diketahui banyak orang, sebaiknya kaki raja saja yang dibungkus oleh kulit. Mendengar pendapat ini raja senang sekali, karena tujuan raja meninjau lapangan dapat tercapai, kaki raja tidak terluka, dan tidak banyak binatang yang dibunuh. Sejak saat itu orang mulai berpikir untuk menggunakan alas kaki (asal mula sepatu).
Teman-teman se-Dharma, mengubah kondisi tidaklah mudah, mengubah diri sendiri lebih mudah. Orang yang ingin mengubah nasib agar beruntung, dihargai dan dipercaya, maka ia harus memulai dari mengubah kelakuannya sendiri; pola perbuatan, ucapan dan pikiran harus ke arah yang berguna dan baik. Dalam berinteraksi dengan lingkungan, sikap tersebut yang akan dinilai. Orang yang selalu berbuat baik, dimulai dari konsep berpikir dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan nyata, dan bertutur kata, tentu cepat atau lambat ia akan bahagia.
Para pembaca yang budiman, alangkah bijaksananya bila Anda tidak berharap, “bagaimana orang lain bersikap kepada Anda”, karena Anda tidak dapat mengontrol sikap orang terhadap Anda. Yang dapat dilakukan adalah bagaiman sikap Anda terhadap orang lain!! Ketahuilah bahwa di dunia ini ada satu kekuatan yang bekerja secara otomatis (hukum karma) yang tidak terlihat oleh pandangan mata yang menciptakan kondisi menjadi beruntung atau tidak beruntung. Kekuatan hukum karma itu dalam agama Buddha disebut cara bekerjanya kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Semua itu bukan berasal dari Anda berharap atau berdoa saja, melainkan dari bagaimana Anda berbuat yang berguna dan baik atau yang jahat dan bodoh dalam bentuk pikiran, ucapan, dan perbuatan nyata. Omitofo.
Sumber : Pencerahan Batin oleh Y.A Maha Bhiksu Dutavira Sthavira (Suhu Benny).

No comments:

Post a Comment

please leave your comment...^^

Popular Posts