- Uang bukanlah segala-galanya. Uang serba bisa, tidak ada uang juga tidak bisa. Jangan mengukur segalanya dengan uang… janganlah terlalu berhitungan dengan uang. Uang tidak bisa dibawa mati! Lahir tidak membawa apa-apa, mati pun sama. Orang bijak bisa mencari uang, tapi bisa juga menggunakan uang. Jadilah “majikan” uang, jangan jadi “budak” uang.
- Bila membandingkan ke atas kita selalu merasa kekurangan, jika membandingkan ke bawah kita akan merasa berlebih. Bila bisa merasa cukup dan mensyukuri apa yang dipunyai, kita bisa gembira dan bahagia, maka bersyukurlah dengan apa yang kita punyai.
- Harta, kekayaan, kedudukan dan kehormatan hanya sementara, yang terbaik dan terpenting adalah perilaku yang baik, bisa membantu orang lain. Tidak berbuat hal yang bodoh, tercela, buruk atau jahat.
- Kasih orang tua kepada anak tidak ada batasnya, tapi kasih anak terhadap orang tua ada batasnya. Anak sakit, hati orang teriris, tapi orang tua sakit, anak cuma menengok atau bertanya saja. Anak memakai uang orang tua sudah seharusnya, tapi orang tau memakai uang anak tidak bisa leluasa. Rumah orang tua adalah rumah anak, tapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. Orang tua selalu memberi tanpa pamrih dan dianggap kesenangan, tapi anak memberi dengan pamrih dan belum tentu senang. Bila mengharapkan balasan buat pusing sendiri.
- Harus berolahraga, tapi tidak boleh berlebihan, yang penting melatih diri agar hidup teratur dan bisa selalu sehat, karena kesehatan adalah kekayaan kita. Makan jangan terlalu diet ketat, bisa kekurangan vitamin dan nutrisi. Makan terlalu banyak juga tidak tercerna tubuh. Terlalu santai bisa kesepian, terlalu sibuk juga bisa pusing.
- Bila sakit mengharapkan siapa? Anak-anak? Suami atau istri? Bila sakit lama… apakah ada anak yang berbakti? Apakah ada suami/istri yang setia? Mengurus diri sendiri saja sudah tidak bertenaga. Mengharapkan dari uang? Ya… hanya dengan uang bisa membayar perawat.
- Sehari berlalu, berarti umur berkurang sehari, bila kita lewati hari ini dengan gembira… sungguh beruntung. Waktu cepat berlalu, hidup itu singkat dan sukar, dalam sekejap tak terasa kita memasuki masa tua.
- Sisa hidup semakin pendek, yang bisa kita makan… makanlah. Sisa hidup semakin pendek, yang bisa kita pakai… pakailah. Sisa hidup semakin pendek, kalau masih bisa bermain… bermainlah. Itulah kehidupan!
Monday, June 18, 2012
Renungan Tentang Hidup
Labels:
Dhamma,
Mahayana,
Suhu Benny,
wise stories,
wise words
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Janganlah berbuat jahat Tanamlah sebanyak-banyaknya kebajikan Sucikan hati dan pikiran Itulah ajaran para Buddha Membunuh dan kar...
-
Pada suatu hari saat Sang Buddha berdiam di Anatapindika Jetavana Arama, pada waktu itu Ananda bertanya : Mengapa nasib /akibat Karma se...
-
Semasa hidup Sang Buddha, kota Savatthi merupakan ibukota kerajaan Kosala yang diperintah oleh Raja Pasenadi Kosala. Beliau, putra Maha ...
-
Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar mama dan papa berbicara tentang adik kecilnya, Georgi. Georgi sakit keras dan mereka...
-
Pada suatu hari di sebuah kota kecil di Taiwan, seorang supir taksi yang sedang dalam perjalanan pulang ketika dia mendengar suara menakutka...
-
FYI, trenggiling adalah binatang pemakan serangga, terutama semut dan rayap. Seorang pejabat Tiongkok beserta beberapa kolega, ketika...
-
Lanjut lagi jalan-jalan ke Belitung - Day 3 Dari hari pertama liatnya pantai dan laut, sekarang mari kita jelahahi pesona lain di Pulau B...
-
Sebuah Renungan Motivasi Sumber foto : http://wishesmessages.com/thank-you-messages-for-dad-thank-you-notes-for-father/ Pada detik-de...
-
Saya ingin berbagi cerita pendek yang menurut saya sungguh menyentil sanubari kita, terutama untuk orang Indonesia. Cerita ini saya dap...
-
Alkisah, di suatu daerah terpencil hiduplah seorang ibu & anak gadisnya yang tunggal. Ibu ini sangat bersyukur karena mempunyai an...
No comments:
Post a Comment
please leave your comment...^^