Pages

Tuesday, January 2, 2018

Jalan-jalan yuk ke Papandayan

Gunung Papandayan terletak di kabupaten Garut tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gw tertarik dengan destinasi ini setelah salah seorang teman kampus gw pergi mendaki gunung ini dan pulang membawa cerita serta foto-foto yang menarik selama mendaki gunung ini. Setelah melakukan riset kecil melalui Mbah Google dan mencari hari libur, gw putuskan untuk pergi ke Papandayan tanggal 23 Desember 2017. Istilahnya little escape gitu.

Papandayan Camping Ground

Gw berencana nginep di Tree House-nya Papandayan Camping Ground (PCG). Reviewnya di Google cukup oke. Awalnya mau di Camping Ground-nya pakai tenda, tapi mengingat bulan Desember yang identik dengan hujan akhirnya dipilih Tree House-nya aja (ambil aman daripada hujan trus tendanya... u know lah). Jadilah gw booking Tree House PCG di Traveloka. FYI, disana listriknya pakai genset kecil gitu, dan katanya colokannya hanya bisa buat charge HP. Untuk yang di tenda gak ada listrik sama sekali, cuman dikasih lampu yang dinyalain pakai ACCU. Cocok buat yang mau Back To Nature.

Gw kesana bertiga bareng Bokap dan Adik gw. Adik gw antusias banget (maklum... haus vacay 😅). Dan hari yang ditunggu pun tiba. Rencananya kita berangkat tanggal 23 Desember 2017 jam 2 pagi. Unfortunately, gw demam 8 jam sebelum keberangkatan 😔. Ditambah lagi berita mengenai kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek. Akhirnya Bokap mengundurkan jam keberangkatan menjadi jam 5 pagi.

Normalnya perjalanan dari Jakarta ke Papandayan, Garut adalah kurang lebih 5 jam lewat jalur Pantura. Namun, karena libur long weekend yang menyebabkan kemacetan di daerah Tol Bekasi hingga Cikampek dan sedikit tersendat saat memasuki daerah Bandung dan juga Garut, jadinya ditempuh selama kurang lebih 9 jam. Itu artinya kami tiba di PCG jam 2 siang.

Saat mau check in ada masalah dengan booking-an gw di Traveloka. Ternyata PCG sudah tidak bekerja sama dengan Traveloka (What?!) dan gw gak konfirmasi ke PCG karena selama ini gw booking di Traveloka atau Agoda (tergantung mana yang lebih murah dan available hehehe) gak ada masalah. Karena saat ini adalah peak season.... Tree House sudah full book! Akhirnya diberi alternatif sama pihak PCG untuk diganti ke Camping Ground (karena itu yang masih available) dan sisanya akan di refund. Well, dapatnya malah pilihan awal yaitu tenda. Gw cuman bisa berdoa agar tidak turun hujan selama kami menginap.

PCG termasuk oke buat jadi tempat penginapan. View nya itu lohhh kece! Pagi sampai sore kita akan disuguhkan view gunung Papandayan dan malamnya ada view kota Garut. Spot buat fotonya juga banyak. Dikarenakan gw masih belum fit, jadi gak foto banyak disana. Udaranya juga segar, airnya dingin banget. Kalau malam behhh suasananya dingin. So, jangan lupa kenakan pakaian yang agak tebal.

Salah satu spot foto
Bangku Mesra



Tenda kami - Satu tenda muat 2 orang
Tempat makan kami



View Kota
Saat malam
View Kota - Sebenarnya viewnya lebih bagus dari ini, tapi kamera hp nya cuman sanggup segini doang T.T
Api Unggun - Seikatnya Rp. 10.000,-
View dari Tenda
Cooking
 
Cantik kan View-nya
Gunung Papandayan

Kami mendaki Papandayan tanggal 24 Desember 2017 dengan pemandu yang direkomendasikan dari pihak PCG yakni, Kang Asep Gones. Rencananya jam 4 pagi dah harus daki. Tapi biasalah... ada ngaretnya hahaha. Sebelum berangkat mesin mobil dari keluarga yang satu rombongan dengan kami gak bisa nyala. Mungkin karena terlalu dingin. Jadinya jam 5 baru mulai daki. Sun rise-nya jadi gak terkejar. Jarak antara PCG ke Gunung Papandayan cukup dekat. 

Gunung Papandayan memiliki jalur pendakian yang tergolong ringan dan cocok untuk pemula. View-nya cantik-cantik, tersedia kamar mandi di beberapa spot pendakian, banyak spot bagus buat foto, suasananya juga kece, sejuk. Terdapat beberapa spot menarik di Gunung Papandayan yaitu, kawah, Hutan Mati, Pondok Salada, maupun Tegal Alun.



Yang pakai celama merah itu Kang Asep Gones


Bangunan di belakang itu kamar mandi
 


Ini di kawah







Ini di Hutan Mati
 

Pendaki Kantoran



 

Menuju Pondok Salada 
Tegal Alun

 

Jalur Pendakian
We did it!
Taman Wisata Alam Papandayan
Kami turun sampai bawah sekitar jam 11 siang. Pendakian yang menakjubkan dan sungguh berkesan. Orang-orangnya juga ramah. View-nya kece... landscape-nya mantap sob! Dan ingat selalu : Jangan menginggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali foto, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu.

Tanggal 25 Desember 2017 kami pulang kembali ke Jakarta. Ada yang menyarankan kami untuk pulang melalui jalur Kamojang, Majalaya. Katanya viewnya lebih bagus. Jadilah kami check out jam 10 pagi.  Sepanjang perjalanan melalui jalur Kamojang kami disuguhi pemandangan alam yang indah. Terdapat banyak kebun sayur. Udaranya juga segar dan sejuk karena jalur Kamojang melewati Gunung Kamojang yang terkenal akan panas Buminya (Geothermal). Kami juga melewati Pertamina Geothermal Energy yang merupakan pembangkit listrik tenaga panas Bumi. 

Di Kamojang juga terdapat jembatan kuning bernama Kamojang Hill Bridge yang menghubungkan dua sisi tebing.
Foto dulu sambil nge-rujak
Perjalanan pulang termasuk cukup lancar. Kami tiba di rumah sekitar jam 4 sore. Overall, trip vacay kali ini sungguh berkesan. Cuaca sangat cerah selama kami berada disana, tidak ada hujan. Can't wait till the next trip... yuhuuu 😄

No comments:

Post a Comment

please leave your comment...^^

Popular Posts